TEMPO.CO, Jakarta - BMW baru saja memperkenalkan SUV, X-seriesnya, yakni BMW X5 Protection VR6. Mobil yang berbasis X5 M50 ini diklaim anti peluru dan tahan dari ledakan bom TNT hingga 15 kilogram.
Seperti dilansir dari Rushlane, BMW X5 Protection VR6 juga disematkan atap lapis baja sehingga mampu melakukan serangan drone. Meski demikian, BMW X5 Protection VR6 terlihat seperti crossover pada umumnya atau X5 generasi sebelumnya.
Adapun kelebihan dari mobil ini, seperti dijelaskan sebelumnya, yakni anti peluru, bahkan peluru dengan kaliber 7,62 × 39-mm dari AK-47 sekalipun. Mobil ini bisa dibilang cukup canggih untuk sebuah mobil SUV.
Selain itu, jendela mobil ini juga terbuat dari kaca polycarbonate setebal 33mm. Tangki bahan bakar mendapat sentuhan sendiri untuk mencegah kebocoran yang dapat menyebabkan kebakaran.
Sementara untuk bagian interior, mobil ini memiliki empat kursi sama dengan BMW X5 standar. Namun, untuk penumpang kursi belakang mendapatkan perlindungan melalui partisi kompartemen bagasi lapis baja.
Jika terjadi tabrakan, mobil ini juga dilengkapi sistem manajemen mesin pasca-bencana. Teknologi ini berfungsi agar mesin tidak mati untuk sementara waktu dan seluruh sistem bisa berfungsi. Dengan begitu penumpang di dalam mobil memiliki waktu untuk menyelamatkan diri.
Untuk dapur pacu, BMW X5 Protection VR6 mendapatkan tenaga melalui mesin 4,4 liter, twin turbo V8. Mesiin ini di atas kertas menawarkan tenaga 523 PS dan torsi 750 Nm. Akselerasi dari 0 hingga 100 kilometer per jam diklaim mampu tercapai dalam waktu 5,9 detik sementara kecepatan tertinggi 210 kilometer per jam.
BMW X5 Protection VR6 telah memasuki produksi di pabrik Spartanburg, Amerika Serikat. Sementara untuk harga belum diumumkan. Namun dengan spesifikasi secanggih itu, mobil ini diperkirakan akan jauh lebih mahal dari trims BMW X5 standar, yang saat ini dijual dengan harga sekitar Rp 1,6 miliar.
Penjualan mobil BMW dengan fitur keamanan khusus ini diduga juga akan terbatas pada konsumen VVIP. Tanpa mengesampingkan para pejabat pemerintah dan masyarakat umum yang ingin mengeluarkan duit banyak.