TEMPO.CO, Jakarta - Wuling Motors mengakui bahwa saat ini mereka sedang melakukan riset mobil listrik untuk pasar Indonesia. Khususnya terkait tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
Senior Brand Manager Wuling Motors, Dian Asmahani, mengatakan Wuling akan memanfaatkan sisa waktu yang diberikan pemerintah. "Kita ada time plan waktu riset 2019-2021, khususnya minimal TKDN. kita manfaatkan waktu yang diberikan oleh pemerintah," ujarnya di Jakarta, Selasa 3 September 2019.
Namun sayangnya Dian masih enggan membeberkan terkait hasil riset yang tengah dilakukan Wuling saat ini. "Kami belum bisa umumkan hasil risetnya, nanti kalau ada update kita beritahukan," kata Dian.
Terkait regulasi kendaraan listrik yang sudah terbit dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) No. 55 tahun 2019 tentang Percepatan Progam Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi jalan, Dian menyebut pihaknya terus mempelajarinya.
Yang pasti Perpres tersebut menjadi pemicu bagi Wuling untuk terus melakukan riset mobil listriknya untuk pasar Indonesia.
"Jelas Perpresnya baru di teken, jadi dari kami internal lagi studi untuk perpres. Setiap mobil di Indonesia perlu riset and studi internal masih mendalam," sebutnya.
"Perpres memicu riset lebih dalam untuk riset mobil listrik E100, E200, dan mobil listrik lainnya untuk Indonesia," tambah Dian.