TEMPO.CO, Jakarta - PT Solo Manufaktur Kreasi atau Esemka menyakini produk niaga ringan pikap Bima akan bisa bersaing di pasar melawan kompetitor merek Jepang. Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi Eddy Wirajaya mengatakan dengan harga Rp 95 juta off the road bisa diterima pasar terutama pedesaan.
Esemka, kata dia, telah menyiapkan 400 unit ready stok terdiri Bima 1,2L dan Bima 1,3L. Unit tersebut bisa langsung dibeli dan hari itu juga dikirim ke konsumen. "Sudah bisa mulai," kata Eddy.
Baca Juga:
Bagi konsumen yang berminat dan ingin langsung membeli unitnya bisa mendatangi tujuh outlet yang siap melayani. Mitra yang kini telah membangun outlet adalah PT Unisat Oto International yaitu di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. "Kami akan menargetkan 100 outlet 3S di seluruh Indonesia," ujar Direktur Unisat Oto International Hady Hartanto.
Hady mengatakan perusahaannya tengah menjalin kerjasama dengan sejumlah mitra bisnis pedesaan seperti pelaku usaha mikro kecil dan menengah hingga badan usaha milik desa. Selain itu, Hady berencana membuka outlet di Timor Leste. "Sudah ada dua outlet di Timor Leste yang melakukan pembicaraan," ujarnya.
Ketua Umum Komite Nasional Dewan UKM Indonesia Irwan Wijaya HS mengatakan bahwa harga terjangkau dengan varian model yang memiliki daya angkut banyak seperti Esemka Bima dinilai sesuai dengan keingininan Usaha Kecil Menengah di Indonesia.
Kami sudah melakukan survey ke anggota (UKM) di seluruh Indonesia. Dari inventarisasi yang kami lakukan hingga saat ini potensinya mencapai 13 ribu unit. "Itu asumsi berdasarkan perhitungan kami hingga pertengahan tahun depan," kata Irwan usai peluncuran di Pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah.
KORAN TEMPO