TEMPO.CO, Jakarta - Popularitas mobil SUV atau crossover telah mengalahkan MPV hingga city car. Namun bagi Mini, MPV masih merupakan pasar menjanjikan karena masih banyak pecinta perjalanan yang menggunakannya. Hal itu menjadi alasan bagi Mini untuk mengembangkan MPV dengan mengandalkan tenaga listrik.
Kepada Autocar, sumber internal Mini mengklaim bahwa Mini segera menghidupkan kembali moniker Traveler. Menurut sumber yang sama, hal tersebut akan didasarkan pada platform FAAR BMW yang mendukung konfigurasi penggerak roda depan dan 4WD. Fleksibilitas platform ini akan memungkinkan produsen mobil untuk menawarkan Traveler baru dengan sejumlah mesin pembakaran internal yang berbeda, hibrida plug-in, dan model full elektrik.
Dikatakan bahwa Mini baru akan dikembangkan bersamaan dengan penerus BMW i3 yang, menurut laporan lain, tidak akan benar-benar menjadi pengganti langsung untuk model saat ini tetapi akan mengadopsi bentuk yang berbeda secara drastis. Mini baru akan diposisikan sebagai saingan dari Volkswagen ID.3.
Laporan selanjutnya menyatakan bahwa model baru akan membentuk bagian dari penyelarasan perusahaan Inggris dari operasi global yang akan melihat semua model masa depan baik didukung oleh platform FAAR BMW atau arsitektur yang dikembangkan bersama Great Wall Motors - sebuah strategi yang disebut-sebut digarap oleh mantan CEO BMW Harald Kruger.
Pada saat yang sama, pembuat mobil Inggris itu diduga memberikan lampu hijau untuk mobil listrik lainnya. Hanya saja modelnya bukan MPV tetapi mobil tiga pintu yang stylist akan menjadi versi produksi dari konsep Rocketman 2011. Jika laporan itu benar, Rocketman akan menggunakan platform EV yang dikembangkan oleh Spotlight Automotive, sebuah usaha patungan antara BMW dan Great Wall, dan akan diluncurkan pada tahun 2022.
CARSCOOPS