TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy menilai kehadiran PT Solo Manufaktur Kreasi, produsen mobil Esemka, akan meramaikan persaingan pasar otomotif di Indonesia. Anton menyebut, jika pasar Esemka sudah berkembang bukan tidak mungkin, Toyota akan ikut bersaing.
"Kami senang meski pada satu sisi, ini adalah kompetisi. Adanya produk baru juga akan menggairahkan pasar. Saat pasar (Esemka) berkembang, Toyota juga bisa hadir di situ nanti," ujar Anton di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis, 12 September 2019.
Dia juga menegaskan bahwa pada prinsipnya, Toyota Astra Motor senang dengan hadirnya pemain-pemain baru di industri otomotif tanah air, termasuk Esemka yang merupakan prinsipal lokal.
"Pastinya (Esemka) membantu untuk menggairahkan pasar apapun produk yang diluncurkan," kata Anton.
Sebelumnya, publik ramai membicarakan soal Esemka karena dinilai belum terbuka ke publik terkait bagaimana rancang bangun produk-produk yang telah diluncurkan. Sebut saja, Esemka Bima 1.2 dan 1.3 yang telah resmi dilepas ke pasar dengan harga Rp 95 juta (off the road). Kendaraan niaga ringan ini bahkan selalu dikaitkan dengan beberapa produk dari Cina karena dianggap memiliki kemiripan.
Presiden Joko Widodo sendiri saat meresmikan PT Solo Manufaktur Kreasi sebagai pabrik mobil Esemka di Boyolali pada Jumat 6 September 2019 mengakui bahwa komponen lokal yang terkandung dalam mobil pikap Esemka Bima memang belum sampai 80 persen.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi atau Esemka, Eddy Wirajaya juga menepis rumor yang selama ini berkembang. Dimana mobil pikap Esemka hanya mengganti logo dari mobil-mobil produksi prinsipal dari Cina. "Bukan. Esemka bukan mobil Cina," kata Eddy di Jakarta, Selasa 13 Agustus 2019.
Meski begitu, Eddy tak menampik bahwa sebagian komponen, terutama jeroan mesin, masih diimpor dari Cina. Jeroan mesin itu disebut bukan dalam bentuk utuh (completely built up) lalu ganti logo. Kata dia, hampir semua diimpor terurai kemudian dirakit di pabrik Esemka yang terletak di Boyolali, Jawa Tengah.
Selain jeroan mesin dari Cina, Eddy juga menyebut bahwa Esemka telah menggandeng sejumlah perusahaan lokal sebagai pemasok komponen. Di antaranya adalah PT INKA, yang memasok sasis dan bak. Lalu, blok mesin dan blok transmisi oleh PT Cikarang Persada Manufacturing, dashboard dan setir (PT Usra Tampi), Radiator (PT Tokyo Radiator Selamat Sempurna), Ban (PT Gajah Tunggal), Pelumas (Pertamina), ACC Bawen Karoseri untuk karoseri dan bak, Shock Breaker (Samudra Luas Paramacitra), dan lain sebagainya.
Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor atau GIAMM, Hadi Surjadipradja dalam suatu kesempatan juga menyambut baik kehadiran Esemka. Bagi dia, hadirnya prinsipal otomotif baru akan membuka ceruk bisnis baru bagi perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam asosiasinya.
"Kalau Esemka mau beli apa ya kami beri. Kami hanya mendorong saja, kalau deal yah syukur. Masa dikasi bisnis gak mau," ujarnya.