TEMPO.CO, Jakarta - Meski sudah mulai mengencangkan sabuk pengaman untuk kendataan ramah lingkungan seperti mobil hybrid, Toyota Astra Motor atau TAM mengakui masih akan terus menjual mobil bermesin diesel di Indonesia.
"Saat ini kita masih jualan diesel, karena demand masih ada," kata Direktur Pemasaran TAM, Anton Jimmi Suwandy di kawasan SCBD beberapa waktu lalu.
Tapi kata Anton, Toyota tentu tidak akan melihat perkembangan. Menurut dia, jika pasar mobil listrik termasuk hybrid mulai besar maka bukan tidak mungkin diesel akan ditinggalkan. Ya, Toyota Motor Corp sendiri kabarnya akan mulai menghentikan beberapa produk diesel dengan mengganti varian hybrid mulai 2021 atau 2022.
"Tapi begitu hybrid membesar atau semakin banyak, tentu mesin diesel akan kita pelajari, kita lihat seperti apa nantinya,"ujarnya.
Anton mencotohkan pasar diesel di Eropa, kata dia, saat penetrasi mobil hybrid semakin banyak perlahan pasar mobil diesel mulai berkurang di benua biru tersebut. Namun hal itu tak bisa dijadikan rujukan tanpa mempertimbangkan kondisi di Indonesia. Saat ini beberapa kendaraan penumpang dari Toyota yang masih memiliki pilihan mesin diesel antara lain, Venturer, Fortuner, Land Cruiser, dan Innova.
"Persentase diesel memang ada penurunan, Tapi Indonesia belum tentu, karena situasinya beda dengan Indonesia,"ujar Anton
Sejurus dengan itu, Anton juga menyatakan bahwa TAM akan terus mendukung Pemerintah Indonesia yang tengah mengejar target elektrifikasi sebesar 25 persen pada tahun 2025. Saat ini, kata Anton, TAM terus mempelajari bagaimana Perpres soal mobil listrik.
"Kita juga selalu support aktivitas pemerintah dan kita akan coba semaksimal mungkin dengan menyesuaikan kondisi pasar di Indonesia," ucap dia.
WIRA UTAMA