TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia telah mengeluarkan kebijakan melonggarkan uang muka untuk kredit mobil dan sepeda motor. Pelonggaran rasio financing to value (LTV) diharapkan berdampak positif untuk memudahkan masyarakat memiliki kendaraan.
Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan, kebijakan Bank Indonesia yang memberikan kemudahan untuk pembelian kendaraan dalam batas yang rasional akan disambut baik oleh pelaku industri.
"Setiap kebijakan yg memberikan kemudahan pembelian kendaraan bermotor dalam batas yang rasional dan dengan perhitungan yang matang tentunya disambut baik oleh pelaku industri," ujarnya kepada Bisnis, Kamis 19 September 2019.
Bank Indonesia telah merilis kebijakan untuk mengatur ulang loan to value (LTV) untuk kredit properti dan kendaraan bermotor. Khusus untuk kredit kendaraan bermotor (KBB), Bank Indonesia memberikan keringanan uang muka sebesar 5 persen hingga 10 persen dari ketentuan yang berlaku sebelumnya.
Ketentuan tersebut juga mempertimbangkan rasio pembiayaan bermasalah masing-masing perusahaan. Uang muka untuk pembelian kendaraan bermotor baru untuk lembaga pembiayaan yang memenuhi kriteria diatur sebesar 15 persen untuk roda dua dan roda tiga atau lebih. Untuk kendaraan roda tiga atau lebih dengan tujuan produktif diatur sebesar 10 persen.
Bank Sentral juga menambahkan pengaturan untuk pembelian kendaraan ramah lingkungan yang juga dilonggarkan. Kendaraan ramah lingkungan yang dimaksudkan ialah sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No.55/2019.
Untuk kendaraan ramah lingkungan, uang muka dipangkas menjadi 5 persen hingga 10 persen. Sebelumnya, uang muka untuk kendaraan ramah lingkungan sebesar 15 persen hingga 20 persen terhadap total harga kendaraan.
Kukuh berpendapat, penurunan uang muka untuk kendaraan ramah lingkungan dapat berdampak ganda yakni kepada penjualan dan populasi kendaraan ramah lingkungan yang akhirnya berkontribusi untuk menekan polusi. "Apalagi kalau dikaitkan dengan kendaraan yang ramah lingkungan tentu diharapkan ada dampak ganda yang baik," katanya.
BISNIS