TEMPO.CO, Jakarta - Render mobil Bugatti berjenis Sport Utility Vehicle yang kemungkinan akan diproduksi pada 2020 beredar di Internet. Namun, Bos Bugatti Stephan Winkelmann baru-baru ini menegaskan bahwa perusahaannya tidak akan memproduksi SUV. Hanya saja, dia tidak membantah bahwa perusahaan yang berbasis di Prancis ini tengah serius membangun mobil baru yang benar-benar berbeda dari Bugatti Chiron dan semua turunannya.
"Tdak akan ada SUV dari Bugatti," kata Stephan dalam sebuah wawancara dengan Majalah CAR yang dikutip dari Motor1.
Selain membantah SUV, model limusin mewah juga hampir dipastikan tidak akan diproduksi Bugatti. Sebab, menurut dia, kebanyakan pelanggan Bugati dari kalangan wanita memimnta agar Bugatti menyediakan mobil dengan kursi yang tinggi untuk melihat pemandangan dari dalam mobil. Jika begitu, jelas bahwa Bugatti tidak akan membuat limusin mewah seperti prediksi selama ini.
"Sebagian besar pelanggan untuk mobil jenis ini, terutama wanita, ingin duduk tegak, agar mereka bisa melihat keluar," ujarnya.
Stephan Winkelmann pun mengungkapkan bahwa model baru kemungkinan akan menjadi model empat kursi dengan kemampuan berkendara ala off-road. Nah, terkait itu, spekulasi pun bermunculan, bahwa mobil yang akan dibangun adalah model crossover.
"Crossover sporty dengan posisi tempat duduk yang lebih tinggi daripada saloon, dengan tubuh lebih rendah dan kurang berbentuk kotak seperti SUV tradisional," demikian Car Magazine yang mengutip sumber dari Bugatti.
Mobil baru ini hampir dipastikan akan dijual dengan harga, yang cukup mahal. Stephan sendiri mengakui hal itu, katanya perusahaan imenargetkan harga awal sekitar USD 1 juta atau setara Rp 14,08 miliar. Dengan harga begitu, mobil ini untuk sementara akan menempatkan Bugatti sebagai yang termahal di kelasnya.
"Mobil baru akan menjadi mobil terbesar, termahal di sektornya. Tapi itu bukan Bugatti yang paling mahal atau ekstrem. Chiron akan selalu di atas," ujarnya.