TEMPO.CO, Jakarta - Wuling Motors memulai ekspor perdana Wuling Almaz dengan brand Chevrolet Captiva dengan pengapalan ke tiga negara. Mobil SUV buatan Cikarang ini akan dikapalkan ke Thailand, Fiji, dan Brunei Darussalam.
"Kami bekerja sama dengan General Motors (GM) untuk mengeskpor mobil ke Thailand, Brunei, dan Fiji. Dimulainya kegiatan ekspor ini merupakan bukti bahwa produksi anak bangsa di Cikarang mampu bersaing di tingkat global,"ujar Presiden Direktur Wuling Motors, Xu Feiyun di pabrik Wuling Motors di Cikarang, Jawa Barat, Rabu, 25 September 2019.
Feiyun juga mengklaim bahwa sejak diluncurkan pada 11 Juli 2017 lalu, produksi Wuling Motors atau PT SGMW telah terjual lebih dari 30 ribu unit. Tercatat ada empat model yang dipasarkan Wuling Motors, diantaranya, Wuling Confero (MPV) Cortez (Medium MPV), Formo, dan Alamaz (SUV).
Chevrolet Captiva buatan Pabrik Wuling di Cikarang siap diekspor ke Thailand, Fiji, dan Brunei, Rabu, 25 September 2019/Wira Utama
Wuling Motors memastikan bahwa produksi mobil di Cikarang dapat bersaing di pasar global untuk menghasilkan produk berkualitas. Pabrik Wuling di Cikarang sendiri disebut sudah memiliki empat fasilitas produksi, yang terintegrasi dengan Supplier Park yang berada di dalam satu kawasan seluas 60 hektar.
Adapun keempat fasilitas tersebut antara lain. Pertama, Press slShop, area ini untuk memproduksi komponen rangka dan bodi melalui proses stamping canggih. Kedua, Body Shop, bagian ini ditempatkan sebagai area untuk merakit atau menyatukam semua komponen ranggka dan bodi dengan proses welding. Ketiga, Paint Shop, area ini tentunya untuk proses pengecatan seluruh bodi mobil. Keempat, General Assembly, area ini dirancang untuk merakit seluruh komponen mobil yang dilengkapi dengan sistem untuk mendeteksi kualitas produk.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto yang juga hadir dalam peresmian ekspor ini mengapresiasi Wuling Motors. Kata dia, Wuling Motors Indonesia atau PT SGMW berhasil memasarkan produk hanya dalam waktu kurang dari 20 bulan sejak hadir di Indonesia.
"Pemerintah mengapresiasi komitmen PT SGMW untuk menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor ke wilayah ASEAN dan upaya meningkatkan kandungan lokal diatas 60-70 persen," ujarnya.
