TEMPO.CO, Jakarta - Suzuki Jimny memang dilahirkan untuk menaklukkan medan offroad. Hal ini dibuktikan saat PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengajak jurnalis untuk menguji Suzuki Jimny terbaru mengitari sirkuit Pagedangan di BSD City, Tangerang, Senin, 30 September 2019.
Menariknya, PT SIS membiarkan Suzuki Jimny yang diuji dalam keadaan standar alias sama persis seperti bawaan pabrik. Ban juga dibiarkan standar, bukan ban pacul sebagaimana lazimnya mobil offroad.
"Kami memang sengaja membiarkan Suzuki Jimny ini dalam kondisi standar agar teman-teman jurnalis dapat mengeksplorasi lebih dalam tentang kemampuan standar SUV mungil ini," kata 4W Marketing Director PT SIS, Donny Saputra, di sela-sela pengujian.
Sirkuit Pagedangan memiliki beberapa obstacle yang menantang. Ada tanjakan terjal dengan sudut kemiringan hingga 35 derajat setinggi 5 meter. Juga turunan tajam dengan belokan patah. Suzuki Jimny memiliki radius putar 4,9 meter yang membuatnya sangat nyaman untuk digunakan bermanuver, sekalipun itu untuk berbelok tajam. Ini sangat berbeda dengan karakter kendaraan SUV yang umumnya memiliki radius putar lebih panjang, misalnya saja pada Suzuki Katana.
Suzuki Jimny generasi terbaru dilengkapi dengan kemampuan offroad yang mumpuni. 30 September 2019. TEMPO/Wawan Priyanto
"Kami memang mendesain obstacle dengan tikungan tajam untuk menguji kemampuan manuver Jimny terbaru," ujar Kelik, instruktur yang mewakili komunitas Suzuki Jimny.
Jimny yang memiliki ground clearance setinggi 210 mm juga mumpuni menghadapi medan bergelombang. Kemampuan offroad lain dari Jimny adalah struktur sasis ladder frame (tangga) yang lebih rigid dan membuatnya stabil saat melaju di medan ekstrem.
Menurut Kelik, Jimny memiliki sederet fitur canggih yang mendukung kemampuan offroad meski tampil standar. Beberapa di antaranya adalah Hill Descent Control (DC). Fitur ini sangat berguna saat mobil melintasi turunan tajam. "Pengemudi tak perlu menginjak rem saat mobil mulai turun, lepas saja, mobil agar bergerak turun perlahan dengan kecepatan 5 kilometer per jam (mode 4L)," ujar Kelik.
Untuk menanjak, lanjut dia, fitur Hill Hold Control (HHC) memiliki peran penting menjaga agar mobil tak meluncur mundur tanpa terkontrol. Fitur ini berfungsi untuk menjalankan rem otomatis saat menanjak dan mencegah mobil bergerak mundur selama 2 detik.
Video test drive Suzuki Jimny di medan offroad:
"Saat menanjak terjal, lalu mobil berhenti di tengah tanjakan, fitur ini akan membuat mobil berhenti selam 2 detik. Waktu 2 detik itu cukup untuk memindahkan kaki dari pedal rem ke pedal gas dan membuat mobil kembali melaju," katanya.
Kemampuan mumpuni offroad Suzuki Jimny disebut Kelik juga terdapat pada sistem AllGrip Pro 4WD. Ada tiga mode AllGrip Pro yang ditawarkan, 2H untuk berkendara di kecepatan dan jalan normal (aspal, kerikil), 4H untuk berkendara di jalan offorad, dan 4L untuk berkendara di bebatuan kasar, lumpur, dan medan lebih berat.
Suzuki Jimny didukung mesin K15B dengan output 102 PS pada 6.000 rpm dengan torsi puncak 130 Nm pada 4.000 rpm. Dengan transmisi yang mumpuni, dan torsi melimpah, Jimny mampu bergerak optimal sejak di putaran rendah.
"Fitur-fitur cukup bisa diandalkan Suzuki Jimny dalam melibas jalan offroad ekstrem. Untuk medan light offroad seperti di Sirkuit Pagedangan ini sudah lebih dari cukup," ujar Kelik.