TEMPO.CO, Sumba - Mitsubishi Motors Corporations saat ini sedang studi pengujian mobil listrik di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Studi ini merupakan kerja sama antara Mitsubishi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Perusahaan Listrik Negara, dan kotraktor asal Jepang, Kyudenko Corporation.
Mitusbishi membawa satu unit mobil listrik i-MiEV dalam studi di Pulau Sumba. Mobil listrik i-MiEV ini merupakan satu dari delapan unit yang diserahkan MMC kepada pemerintah Indonesia untuk pengujian dan pengembangan.
Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, Naoya Nakamura, mengatakan bahwa pemilihan Pulau Sumba memiliki solar panel atau tenaga surya terbesar di Indonesia.
"Studi ini difokuskan pada bagaimana isi ulang baterai (charging) menggunakan tenaga surya pada mobil i-MiEV," kata Nakamura di Sumba, Rabu, 2 Oktober 2019.
Dalam proyek studi ini diharapkan muncul kasus-kasus yang akan menjadi rujukan untuk pengembangan pada teknologi mobil listrik di kemudian hari.
Nakamura menjelaskan bahwa melalui proyek ini Mitsubishi memiliki komitmen untuk terus mendorong pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
Mitsubishi i-MiEV merupakan mobil listrik murni yang sudah dipasarkan di Jepang, Eropa, dan beberapa negara di Asia. Total penjualannya sudah mencapai lebih dari 10 ribu unit. Model ini dilengkapi dengan baterai yang sanggup digunakan untuk menempuh jarak 160 kilometer sekali pengisian. Waktu pengisian ulang baterai mobil ini sekitar 6 jam.