Manda Dista, tim Geges Garage, menuturkan usai dari Kustomfest ini Eleanor itu masih akan dibawa kembali ke bengkel untuk menyempurnakan bagian rack steer nya yang masih bocor.
"Kami belum mendapatkan seal seal aslinya, masih menunggu dari Unix Performance," ujarnya.
Manda menuturkan Geges mendapatkan mobil itu dengan bahan yang masih lumayan baik dan tak perlu restorasi besar dari awal. Sehingga biaya restorasinya pun tak terlalu besar, hanya sekitar Rp.100 jutaan. Namun untuk mendapatkan bahan yang masih orisinil dan terawal itu yang menguras biaya.
"Kami tak bisa sebut harga beli bahannya hehe, karena 70 persen masih orisinil," ujarnya.
Selain Mustang Shleby itu, di deretan muscle car ada pula Cheverolet Impala 1961 beraliran low rider dengan warna orange ngejreng garapan Clown Cipondoh Tangerang. Body ngejreng itu dipercantik dengan goresan penuh paint strip. Seluruh body, stir, dashboard chevy impala itu pun masih orisinil.
"Kami bangun mobil ini sudah lima tahun, sudah habis sekitar Rp 500 juta lebih karena selain restorasi body juga upgrade mesinnya pakai V8 5700 cc," ujar builder Chevy Impala itu, Dhivay Alhamid.
Tak kalah gagahnya mobil Holden Premiere 1972 yang dikustom dengan gaya Monaro Look oleh Uget Uget Custom Holden Solo.
Holden dengan tampang berwarna kuning nangka diselipi garis hitam di tengah itu telah ditanam mesin V8 5700 cc yang mencomot dari Cheverolet 350 dan sudah matic serta panel seluruhnya komponen Holden Monaro.
Holden yang biaya restorasinya sudah tembus di angka Rp 200 jutaan itu, butuh waktu pengerjaan dua tahun sebelum digotong ke Kustomfest 2019.
"Kalau tanam mesin sama restore body nggak susah ke arah Monaro, yang susah karena lama menunggu spare part aslinya Monaro dari Australia itu," ujar builder dari Uget Uget Holden Solo, Remy Parulian kepada Tempo.
Spare part orisinil Monaro yang ditanamkan dan harus menunggu lama seperti panel panel dashboard, transmisi matic nya dan juga berbagai emblem agar mobil itu benar benar menyerupai Holden Monaro nan legendaris.