TEMPO.CO, Jakarta - Biasanya para produsen kendaraan menghadirkan promo seperti diskon akhir tahun. Salah satunya untuk memperbaiki penjualan dan menghabiskan stok yang ada.
Namun hal tersebut tidak akan dilakukan oleh PT Astra Daihatsu Motor (ADM) selaku agen pemegang merek Daihatsu di Indonesia. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Direktur Pemasaran ADM, Amelia Tjandra, diskon besar-besaran akan berdampak negatif. Yakni menimbulkan kredit macet atau Non Performing Loan (NPL).
"Karena kami anggap nanti kalau dipaksakan dapat konsumen yang tidak sehat. Kalau tidak sehat tarikan banyak," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Senin 7 September 2019.
"Lihat aja diskon Daihatsu lebih rendah dari merek lain," tambahnya.
Selain itu, lanjut Amel menjelaskan, selain NPL, dampak diskon besar-besaran juga akan otomatis merambah ke perusahaan pembiayaan alias leasing. Memang diskon tersebut dapat membantu konsumen lebih mudah membeli kendaraan. Namun percuma rasanya jika nantinya menimbulkan dampak-dampak negatif seperti yang disebutkan tadi.
"Leasing bisa rugi. Kalau rugi ya tidak bisa membanti penjualan mobil baru. Itu sama aja gulung dan masuk ke lobang. Daihatsu itu ingin kita kalau memang memberi diskon sewajarnya dan dapat konsumen yang memang mampu beli," lanjut Amel.
"(Untuk diskon akhir tahun) Yang atur masing-masing (dealer). Mereka biasa melalukan diskon sesuai kemampuan, tidak banting-bantingan," ujarnya.