TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan mobil low sport utility vehicle(LSUV) pada Januari-Agustus 2019 mengalami penurunan. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat hampir semua merek kendaraan penumpang memiliki produk pada segmen LSUV ataupun kompak SUV.
Segmen LSUV merupakan yang terbesar kedua di Tanah Air setelah low multi purpose vehicle(LMPV). Pada periode Januari-Agustus 2019 total pasar LSUV dan kompak SUV tercatat sebanyak 79.872 unit, melambat 6,21 persen ketimbang periode yang sama 2018.
Di luar model baru, model Low SUV mengalami penurunan kecuali Toyota Rush. Penjualan model baru masih sulit diukur walau untuk beberapa beberapa merek seperti Wuling dan DFSK model ayarnya berkontribusi signifikan.
Menurut Gaikindo, Rush mampu dikirimkan ke dealer sebanyak 41.845 unit, naik 27,69 persen ketimbang periode yang sama 2018. Rush seven seater yang mulai dipasarkan tahun lalu mampu mengerek penjualan ke angka 4.000-an hingga 5.000-an unit per bulan.
Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor Anton Jimmy Suwandi mengatakan pada awal tahun Toyota masih menyelesaikan pesanan dari tahun lalu. Saat ini, permintaan Rush sudah mulai normal dan di luar ekspektasi karena mendapatkan sambutan positif.
“Rush sebenarnya pada awal tahun kami selesaikan outstanding, sekarang mulai normal permintaan sekitar 4.000-an unit kadang sampai 5.00-an unit per bulan. Rush baru dikenalkan tahun lalu dan model lama hanya sekitar 2.000-an per bulan, jadi sangat baik,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu 9 Oktober 2019.
Menurutnya, salah satu yang menjadi kekuatan Rush ialah desain yang lebih sportif dan tawaran tujuh penumpang. Rush, katanya, merupakan salah satu model terlaris Toyota selain Avanza, Calya, dan Innova.
BISNIS