TEMPO.CO, Jakarta - Mobil mogok kadang membuat pengemudi kebingungan apalagi kejadian terjadi di jalanan yang macet. Jika sang pengemudi mengenal karakter mobil yang dikendarainya dan memiliki bekal yang cukup dalam memperbaiki mobil, maka ia cenderung lebih tenang dalam mengatasinya. Namun bagi pengemudi yang hanya mengerti bagaimana cara mengoperasikan mobil tentu kondisinya berbeda.
Seperti dikutip dari laman Auto2000, ada beberapa langkah yang dilakukan untuk mengurangi kepanikan saat mobil mogok:
1. Menepikan Kendaraan
Usahakan untuk memarkir mobil di pinggir jalan atau area parkir terdekat agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas. Pemilik mobil bisa meminta warga setempat untuk membantu mendorong mobil ke pinggir. Pastikan tempat yang dipilih tidak terlalu sepi agar tidak mengundang hal yang tidak diinginkan.
2. Pasang Segitiga Pengaman
Pemilik mobil ketika mengalami masalah bisa langsung memasang segitiga pengaman agar kendaraan dari arah belakang tidak bingung. Segitiga pengaman biasanya diperoleh pada saat pembelian kendaran Toyota sebagai bagian dari tools. Segitiga pengaman biasanya sudah satu paket nih dengan tas P3K, dongkrak dll.
3. Kategorikan penyebab mogok
Setelah mobil berada di tepi jalan, periksa kondisi mogok yang dialami lalu kategorikan apakah dari mesin, chasis atau sekedar ban yang kempis. Setelah kondisi mogok sudah dapat dikategorikan maka pemiik mobil bisa segera memanggil pihak bengkel atau bisa dikerjakan sendiri.
4. Periksa Lampu Indikator
Jika kondisi berasal dari mesin, langkah selanjutnya yang dapat dilakukan ketika menghadapi mobil mogok adalah dengan memperhatikan informasi seputar kondisi mobil melalui Lampu Indikator yang terletak pada panel instrumen. Melalui indikator tersebut pemilik mobil bisa mendapatkan petunjuk mengenai permasalahan yang sedang dihadapi. Jika pemilik mobil sudah merasa kesulitan memperbaiki kendaraan sendiri atau bahkan tidak mau ambil pusing, maka sudah saatnya menghubungi jasa derek dan membawa mobil Auto Family ke bengkel terdekat.
Lakukan perawatan berkala setiap 6 bulan atau 10.000 km sekali agar kendaraan selalu dalam kondisi yang prima
