TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla berkisah bagaimana proses pengadaan mobil dinas TNI-Polri tidak mudah dilakukan untuk tetap hemat anggaran. Hal tersebut disampaikan saat mengikuti tradisi purnatugas yang dilaksanakan oleh Mabes Polri.
Kalla melakukan lobi untuk meminta pengusaha atau distributor mobil agar menjual mobil ke negara dengan harga pokok. Dia meminta diskon 10 persen dengan pembelian cukup banyak, yaitu 3.000-5.000 unit. Karena lobi yang dilakukan JK, pembelian kendaraan baru untuk TNI-Polri akhirnya bisa terlaksana tanpa hambatan. Dia menuturkan keamanan negara selalu berkaitan dengan ekonomi.
"Jadilah itu beli mobil 5000 unit, 2500 mobil untuk TNI dan 2500 mobil untuk Polri dalam waktu hanya seminggu," tuturnya.
Hal tersebut dilakukan karena menurut JK, ada relevansi kendaraan polisi dengan tingkat keamanan negara.
Menurutnya sudah sewajarnya mobil di lingkungan Polri diganti untuk mengimbangi pemberantasan kejahatan. Dia lantas mengibaratkan mobil Kijang dengan perampok. "Bagaimana mau aman, kalau Polri mobilnya kijang tua?Sedangkan perampoknya mobil lebih baru? Kalau [situasi] aman, investasi juga pasti datang," ucap JK.
BISNIS