TEMPO.CO, Jakarta - Ekspor mobil completely built up (CBU) melalui PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. mengalami peningkatan dua digit sepanjang Januari—September 2019. Penjualan tertinggi pada produk Toyota. Aktivitas ekspor di terminat internasional tercatat naik 27,95 persen secara tahunan, dari 184.223 unit menjadi 235.721 unit.
Dari total ekspor CBU, 147.806 unit di antaranya merupakan mobil merek Toyota. Dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, jumlah itu meningkat 5,47 persen. Dengan demiian, pangsa pasar ekspor Toyota mencapai 62,7 persen.
Adapun, jenis kendaraan yang di ekspor Toyota dari Indonesia yang masuk dalam tiga besar ekspor ialah model Fortuner, Rush, dan Avanza dengan porsi masing-masing sebesar 25,25 persen, 24,76 persen, dan 15,11 persen.
Di peringkat kedua, Mitsubishi tercatat mengapalkan mobil sebanyak 43.168 unit, disusul Suzuki dengan jumlah mencapai 26.736 unit. Selanjutnya, tercatat merek Daihatsu sebanyak 11.447 unit, Honda sebanyak 5.431 unit, dan Chevrolet 800 unit.
Ekspor Mitsubishi masih berasal dari model Expander dengan porsi ekspor sebesar 18 persen. Jumlah ekspor Expander meningkat hingga 200 persen dibandingkan dengan jumlah ekspor pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, ekspor Suzuki dengan pangsa pasar ekspor 11 persen ditopang oleh model Ertiga dengan porsi 71,72 persen, APV dengan porsi 16,48 persen dari total ekspor CBU Suzuki. Adapun sisanya dikontribusi oleh model lain seperti Swift dan Carry.
Di sisi lain ekspor Daihatsu, ditopang oleh model Gran Max sedangkan Honda masih mengandalkan model Brio. Adapun, Chevrolet mengandalkan Captiva alias Wuling Almaz (versi Indonesia) untuk CBU ekspornya.
BISNIS