TEMPO.CO, Tokyo - Mobil full listrik masih sangat jarang, jika pun ada harganya cukup mahal seperti BMW i8 yang mencapai angka miliaran rupiah. Walhasil masih sangat sedikit orang yang sudah merasakan langsung berkendara mobil listrik termasuk informasi ihwal kenyamanan, kemanan, dan kecepatan.
Dalam kunjungan ke Tokyo Motor Show 2019, Tempo berkesempatan menjajal langsung Nissan Leaf generasi kedua. Leaf sendiri akan dijual di Indonesia tahun depan. Berikut pengalaman Tempo mengendari mobil Nissan Leaf berkelir Putih di sirkuit uji coba Nissan di dekat Kota Tokyo.
Dari luar tak ada perbadaan ihwal visual eksterior dan interior layaknya sebuah mobil pada umumnya. Namun, begitu tombol starter mobil dipencet tak ada getaran yang biasa dirasakan ketika menghidupkan mobil mesin konvensional. Yang menjadi tanda mobil sudah hidup hanya huruf P (parking) pada panel dashboard sudah menyala.
Pun, begitu tuas perseling dipindah ke mode drive. Tak terasa ada pergerakan pada motor penggerak mobil. Begitu pedal akselerasi diinjak mobil pun melaju. Laju mobil terasa satu nafas tanpa adanya proses perpindahan percepatan. Hanya suara gesekan mobil dan aspal dan angin yang terdengar. Namun hal itu bisa segera teralihkan begitu sistem entertainment mobil seperti radio atau pemutar musik diputar.
Berbicara kecepatan rasanya tidak kalah cepat dengan mobil perkotaan konvensional lainnya. Pedal akselarasi cukup responsif mengajak mobil berlari. Melansir data Nissan mobil Leaf Generasi dua memiliki torsi 320 Newton meter / 110 kilowatt. Mobil ini diklaim hanya membutuhkan waktu 7,9 detik untuk mencapai kecepatan 0-100 kilometer per detik.
Nissan menyatakan mobil listriknya menjadi program yang juga meminimalkan kecelakaan menuju 0 persen. Untuk menjaga keamanan saat berkendara, Leaf dilengkapi oleh fitur e-Pedal. Fitur ini merupakan fitur canggih yang secara otomatis menurunkan kecepatan begitu pedal akselarasi dilepas.
Ketika mobil digeber di tikungan pada kecepatan 80 kilometer per jam-- kecepatan maksimal di perkotaan yang diperbolehkan oleh otoritas jalan raya Indonesia, e-Power bisa melakukan pengereman tingkat medium yang stabil tanpa membuat mobil limbung. Tentunya, fitur keamanan juga sudah menggunakan fitur standar seperti kontrol traksi.
Presiden Direktur Nissan Indonesia Isao Sekiguchi mengatakan segala persiapan menjual mobil Nissan Leaf sedang dimatangkan. "Tinggal persiapan sedikit sebelum benar-benar dipasarkan," ujar Sekiguchi ketika ditemui di Tokyo, pekan lalu.
Leaf, katanya, cocok digunakan untuk mobilitas harian warga perkotaan. "Kami berharap Leaf bisa diterima oleh semua kalangan," kata Sekiguchi. Nissan pun berkomitmen bekerja sama dengan pemerintah memperbanyak tempat pengisian energi listrik seperti di dealer Nissan, pusat perbelanjaan, perkantoran, dan tempat potensial lainnya.
ANDI IBNU (TOKYO)