TEMPO.CO, Jakarta - Astra Daihatsu Motor atau ADM yang menarik kembali (recall) Gran Max 1.5L dan Luxio buatan Maret - April 2019 belum berjalan maksimal. Kendalanya, para pengguna kebanyakan belum memiliki waktu yang cocok untuk masuk bengkel.
"Masih sedikit, saya lihat datanya sekitar 800 yang ditelepon tapi yang sudah masuk bengkel baru sekitar 40 unit,"ujar Direktur Marketing, Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 7 November 2019.
Biasanya, kata Amel, mayoritas pengguna Gran Max adalah pebisnis. Nah, persoalannya mereka mesti mencocokkan hari dengan kegiatan bisnis. Terkait itu, menurut dia, Daihatsu juga tak bisa memaksakan. Sebab, proses perbaikan memakan waktu yang panjang sekitar 14 jam.
"Tidak bisa turun langsung karena mesti turun mesin. Makanya kami inisiatif telepon satu-satu. Mau tidak, masuk bengkel dan kapan waktunya kosong," ujar dia,
Kendati demikian, Amel menegaskan bahwa proses recall sekaligus perbaikan Gran Max dan Luxio tidak memiliki batas waktu. Jadi Daihatsu selaku pihak yang bertangung jawab atas kerusakan tersebut siap menunggu. "Batasnya sampai selesai, gak ada batas waktu," ucap Amel.
Sebelumya ADM mengumumkan bahwa Gran Max 1.5L dan Luxio buatan Maret 2018 hingga April 2019 mengalami masalah pada baguian mesin. Penyebanya adalah connecting rod yang diduga mudah patah sehingga menyebabkan mesin bisa mati secara mendadak.
“Dari enam laporan yang masuk, connecting rod bermasalah. Ada potensi patah yang dapat menyebakan mesin mati saat digunakan berkendara,” kata Technical Services Division Head PT ADM, Anjar Rosjadi beberapa waktu lalu.
Adapun waktu perbaikan di bengkel resmi Daihatsu dapat menggunakan waktu sekitar 14 jam. Pada saat perbaikan, connecting rod yang berjumlah empat unit akan diganti dengan yang baru.
“Kalau dihitung secara nominal, biaya perbaikain per unit (mobil) sekitar Rp 6 jutaan. Tapi ini gratis untuk konsumen Daihatsu yang mobilnya terdampak,” ucapnya.