TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Marketing, Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, menegaskan bahwa persoalan recall Gran Max dan Luxio tidak berimbas pada model lain, seperti Daihatsu Terios atau Xenia.
"Ada yang tulis itu merembet ke model lain. Saya tegaskan tidak ada, itu gak ada. Hanya Gran Max aja," ujar Amel di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis, 7 November 2019.
Dia juga menjelaskan bahwa proses recall sekitar 36.915 unit mobil mini van itu murni tanggung jawab Daihatsu. Amel juga membantah ihwal kerugian imbas dari proses penarikan kembali mobil-mobil bermasalah tersebut.
"Semua ditanggung Daihatsu, itu tanggung jawab. Kami juga tidak anggap ini kerugian tapi lebih kepada investasi untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat," ujarnya.
Gran Max sendiri dilaporkan berjumlah sekitar 32 ribu unit yang terdampak. Kemudian untuk Luxio ditaksir sekitar 4 ribuan unit. Adapun akar dari recall ini tak lain adalah, connecting rod yang berpotensi rusak dan berimbas pada matinya mesin.
Technical Services Division Head PT ADM, Anjar Rosjadi, menjelaskan bahwa ciri-ciri Gran Max dan Luxio yang mengalami masalah pada connecting rod adalah mesin terdengar berisik pada saat berjalan. Baik itu di jalanan menanjak maupun datar. Mesin terdengar kasar, kata dia sebelum mesin mati mobil berhenti.
Connecting rod sendiri merupakan komponen dari mesin yang menghubungkan piston dengan crank saft. Masalahnya, connecting rod ini berpotensi patah yang menyebabkan mesin mati.
ADM akan bekerja sama dengan Astra World untuk menginformasikan recall melalui SMS dan telepon kepada konsumen. ADM juga akan memberikan edukasi melalui media massa terkait recall yang dilakukan.
Untuk diketahui, Daihatsu Gran Max 1.5L dan Luxio yang terdampak meski sudah berpindah tangan alias dijual tetap akan mendapatkan pelayanan sama, yakni gratis penggantian connecting rod.