TEMPO.CO, JYogyakarta - Perhelatan Jogja Volkswagen Festival (JVWF) 2019 yang dipusatkan di Jogja Expo Center (JEC) berakhir Minggu petang 10 November 2019. Panitia dan dewan juri pun telah memutuskan sejumlah karya terbaik untuk kelas yang dikompetisikan.
Wahyu Pamungkas, pendiri Yumos Garage yang menyulap Beetle menjadi Porsche terlangka di dunia menyabet penghargaan sebagai Free For All. Para builder yang mendapat penghargaan di antaranya Gusdi dengan tipe VW Type 1 yang menggondol kategori Best Vintage Restored Pre 1958. Lalu ada Suryanto Waluyo di kategori Best Vintage Restored 58-67 dengan VW Type 1, Tanu Arief Wibowo Best Resto Custom, dan Martinus Irawan yang membawa pulang penghargaan Best Custom Type 1.
Sedangkan di kelas Karmann Ghia Type 141 dan 341, builder Didit Trisatyo Wibowo dari Jakarta membawa pulang penghargaan di nomor Best Retro Custom. Sedangkan untuk Best Resto Custom kelas VW Type 181/182 jatuh ke builder Tegal Patris.
Builder Jimmy Pardede membawa pulang dua penghargaan di kelas Type 2 yaitu nomor Best Vintage Restored Up To 67 dan 68-72.
Sedangkan Best Restored 73-79 dibawa pulang builder Yogi. Dwi Antoro menyegel penghargaan Best Retro Custom Type 2 diikuti Nanan Sukarna dengan Best Custom Type 2.
Di Type VW 3 dan 4, ada nama Opsanto Soedjiarto menggondol Best Vintage Restored. Di kelas Brazilian Bus, Best Retro Custom jatuh ke tangan builder Fajar Adi sedangan Best Custom ke Johan Hari Nugroho.
Di kelas Watercooled, builder Iis Rajab dengan VW Golf MK4 menyabet gelar Best Watercooled Sedan.
Di kategori tambahan Budi Junkyard TMII mencetak menggondol tiga penghargaan sekaligus yaitu Best Paint Vintage, Best Engine Custom, dan Best Interior di mobil VW Type 1 yang dipamerkannya.
Sedangkan di kelas Best Engine menjadi milik Gusdi. Penghargaan terakhir adalah People Chocie yang jatuh ke builder Joko Priyono.
"Builder anak bangsa ini sangat berkualitas. Tahun ini pun JVWF meningkat kualitasnya. Semoga dua tahun mendatang terus mendapat respon positif," ujar Tjahjo Widjojono selaku Ketua Panita JVWF 2019.
Event dua tahunan yang diinisiasi oleh Volkswagen Club Yogyakarta (VCY) itu masih didominasi mobil-mobil Volkswagen Beetle atau sering disebut VW Kodok.
Jumlahnya hampir separuh dari isi ruangan. Namun kreativitas para builder membuat mereka berbeda dan punya ciri khas masing-masing.
Pengunjung yang datang tidak hanya penggemar dewasa saja. Anak-anak bersama orang tua mereka juga larut dalam keseruan event dua tahunan itu.
Mereka cukup terkesima dengan mobil VW yang di-display bahkan berlama-lama di depan mobil. Sesekali terdengar rengekan ingin masuk mobil yang mereka taksir itu.
Panitia pun cukup jeli menangkap momen ini dengan mendatangkan action figure Marvel seperti Iron Man dan Hulk yang sukses besar membuat anak-anak betah di dalam ruang pameran.
JVWF juga memanjakan para builder, pemerhati, dan pegiat otomotif dengan banyak talkshow yang memotivasi. Ada talshow Tech Talk Asia Market bersama Herritage Part Center lalu ada Gecho Yangkiri yang membincang kisah-kisah di balik Artwork JVWF 2019.
Tak ketinggalan Classic Hans Room, Volkswise, Airmighty,Bugbus, Getting Low, Aircooled Syndicate, Aircooled Way, dan Super VW Magazine yang mengulas soal trik builder mobil.
JVWF tahun ini punya banyak perbedaan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Penonton juga dibuat berdecak kagum pada sejumlah aksi di area outdoor, salah satunya Intersport Burnout.
Banyak pengunjung penasaran bagaimana VW jenis Beetle yang dikenal elegan nan kalem dilecut hingga ke empat band mobil berasap. Rasa penasaran itu pelan-pelan terjawab ketika dua mobil tipe Beetle masuk ke area outdoor. Mobil pertama tipe Beetle 1200 yang diproduksi 1961 bernama Belo. Lalu Kodok Biru yang diberi nama Beetle tipe Super Beetle 1302 LS produksi 1972 menyusul.
Tampilan kedua Beetle berkapasitas 2060cc yang terlihat imut itu berubah gahar ketika dua rider menggeber mesin secara maksimal sampai asap tebal mengepul.