TEMPO.CO, Jakarta - Hyundai, pabrik asal Korea Selatan ini berencana mengelontorkan dana besar untuk pengembangan pabrik mobil listrik di Indonesia. Produsen yang telah hadir sejak 1995 memang tidak terlalu sukses memasarkan produknya di Indonesia yang kalah bersaing dengan produsen asal Jepang.
Namun, perubahan arah otomotif yang menuju era ramah lingkungan membuat peta industri akan berubah. Pemerintah telah merilis sejumlah aturan yang diharapkan membuat harga kendaraan listrik apapun modelnya akan lebih terjangkau.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengatakan Indonesia akan melakukan penandatanganan kerja sama investasi dengan Korea Selatan termasuk Hyundai mengenai industri mobil listrik. Investasi tersebut bernilai kurang lebih US$ 1 miliar.
Deputy Marketing Director PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Hendrik Wiradjaja mengatakan pihaknya telah menerima informasi terkait pernyataan pemerintah yang akan bertandang ke Korea pada akhir bulan ini dan bertemu dengan Hyundai. Namun ia masih enggan memaparkan kesepakatan tersebut.
Berikut jejak singkat perjalanan Hyundai di Indonesia.
Baca Juga:
13 November 2019
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengatakan Indonesia akan melakukan penandatanganan kerja sama investasi dengan Korea termasuk Hyundai mengenai Industri Mobil Listrik. Investasi tersebut bernilai sekitar kurang lebih US$ 1 miliar.
Pabrik Hyundai akan mengambil lokasi di Karawang, Jawa Barat dengan lahan seluas 600 hektare (ha). Penandatangan investasi tersebut direncanakan pada akhir bulan ini ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Korea.
23 Oktober 2019
Pemerintah merilis Peraturan Pemerintah No.73/2019 Tentang Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Yang Dikenai Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM). Harmonisasi PPnBM itu menawarkan sejumlah keringan insentif bagi kendaraan rendah emisi.
Keringanan PPnBM tersebut berlaku untuk kendaraan yang masuk dalam program low carbon emission vehicle (LCEV) seperti low cost green car (LCGC) hingga battery electric vehicle (BEV). Kendaraan listrik berbasis baterai dan hibrida colokan akan mendapatkan PPnBM 0 persen.
15 Agustus 2019
Pemerintah merilis Peraturan Presiden No.55/2019 tentang kendaraan listrik berbasis baterai. Aturan itu menjadi arah sekaligus payung hukum arah industri otomotif ke depan di mana memberikan penekanan pada kendaraan tanpa emisi.
Peraturan tersebut juga mengatur beragam insentif dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh merek otomotif ketika hendak menikmati insentif. Tingkat kandungan lokal pun diarahkan terus naik seiring dengan berjalannya waktu.
25 Juli 2019
Jajaran manajemen Hyundai Motor Group datang menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. Hyundai ingin menjadikan Indonesia sebagai hub untuk mengisi pasar Asean mengingat Indonesia merupakan pasar terbesar di Kawasan Asean.
Selain rencana membangun pabrik kendaraan, Hyundai juga menyampaikan rencananya untuk layanan ride hailing Grab yang diarahkan menggunakan kendaraan listrik. Kala itu, Hyundai belum memastikan lokasi persis di mana akan membangun pabrik.
30 Juni 2019
Setelah berkunjung ke Korea, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Hyundai akan membangun pabrik di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 250.000 unit per tahun. Pabrik itu akan mulai produksi kendaraan pada 2021 dengan memproduksi model sport utility vehicle (SUV) multipurpose vehicle (MPV), hatchback dan lainnya.
Sebanyak 53 persen dari total produksi akan diarahkan untuk ekspor, sedangkan sisanya 47 persen untuk pasar domestik. Pabrik Hyundai disebut mampu menyerap 3.500 orang tenaga kerja.
21 Desember 2018
Kementerian Perindustrian menyebut Hyundai akan berinvestasi senilai US$800 juta untuk membangun pabrik kendaraan di dalam negeri. Pabrik itu memiliki kapasitas 250.000 unit per tahun.
PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) tidak banyak berkomentar karena tidak mengetahui detail pembicaraan pemerintah dengan Hyundai Motor Company (HMC). HMI berharap insentif yang ditawarkan pemerintah cukup menarik untuk menarik HMC masuk ke Indonesia.
10 September 2018
Presiden Jowowi berkunjung ke Korea dan bertemu dengan sejumlah calon investor potensial seperti Hyundai, Lotte dan lainnya. Pasca pertemuan itu, wacana Hyundai akan masuk ke Indonesia semakin kencang berhembus. Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama dengan melalui pembahasan IK-CEPA.
29 Agustus 2018
Hyundai disebut tengah mencari peluang pasar baru setelah bisnis Hyundai di China sedikit tertekan. Asean menjadi salah satu target Hyundai karena memiliki tren pertumbuhan bisnis yang cukup baik.
Hyundai mulai melirik negara Asean sebagai salah satu basis produksi untuk menggarap pasar Asean yang sekitar 3,5 juta unit per tahun dan pasar ekspor lainnya.
1996
Hyundai Indonesia merakit Accent dan meluncurkannya pada pertengahan tahun menjelang Gaikindo Expo. Untuk melebarkan sayapnya Hyundai Indonesia kemudian mendirikan perusahaan yang diberi nama PT Hyundai Mobil Indonesia, sedangkan untuk perakitannya dipercayakan kepada PT Hyundai Indonesia Motor menggantikan nama PT Citra Mobil Nasional.
1995
Hyundai Elantra diluncurkan oleh PT Citra Mobil Nasional (CMN) selaku APM. Mobil itu merupakan mobil Korea pertama yang dipasarkan di Indonesia hasil rakitan pabrik Hyundai di Bekasi Barat. Sejak awal Hyundai Indonesia sudah mempunyai pabrik assembling dengan kapasitas produksi per tahun 10.000 unit untuk masa kerja satu shift.
BISNIS