TEMPO.CO, Berlin - Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Telsa, memilih Berlin sebagai lokasi pendirian pabrik mereka yang pertama di Eropa. Pabrik itu ditargetkan beroperasi mulai tahun depan.
"Kami telah memutuskan untuk menempatkan Tesla Gigafactory Eropa di daerah Berlin,” kata CEO Tesla Elon Musk dalam sebuah acara di ibukota Jerman, seperti dikutip dari China Daily, Senin, 18 November 2019.
Musk mengklaim Tesla juga akan mendirikan pusat teknik dan desain di Berlin. Dia menulis di Twitter bahwa pabrik baru ini digunakan untuk memproduksi baterai, powertrain dan kendaraan, dimulai dengan Tesla Model Y.
Menteri Ekonomi Jerman, Peter Altmaier, menyebut pengumuman itu sebagai "keberhasilan gemilang" bagi daya tarik negara itu sebagai lokasi industri otomotif, terutama dalam perlombaan untuk mengembangkan dan memproduksi mobil dan baterai listrik.
Altmaier mengatakan telah terjadi persaingan untuk pabrik di antara negara-negara Eropa dalam beberapa bulan terakhir, tetapi membantah bahwa pemerintah telah menawarkan dukungan keuangan kepada Tesla.
"Sejauh ini, subsidi belum dibahas," katanya kepada wartawan di Berlin.
"Jelas bahwa Tesla akan diperlakukan dengan cara yang sama seperti semua perusahaan mobil lain jika berinvestasi di Jerman dan menciptakan lapangan kerja di sini."
Pengumuman Tesla tersebut hanya seminggu setelah pejabat Jerman dan para pemimpin industri otomotif setuju untuk meningkatkan setengah dari insentif pemerintah yang ada untuk kendaraan listrik dengan daftar harga hingga 40.000 euro (setara Rp 623,2 juta) - insentif yang diharapkan Tesla dapat mengambil untung secara tidak langsung.
Subsidi juga akan diperpanjang dari akhir 2020 hingga akhir 2025. Pemerintah dan industri disebut sepakat untuk menargetkan 50.000 stasiun pengisian yang dapat diakses publik di seluruh negeri pada 2022.
Musk mengatakan bahwa pabrik baru Tesla ini akan dibangun di dekat bandara baru Berlin. Tepatnya terletak di luar batas kota di negara bagian tetangga Brandenburg. Pabrik ini dijadwalkan mulai beroperasi tahun depan, setelah disebut mengalami penundaan.
"Kami pasti harus bergerak lebih cepat daripada bandara baru, itu sudah pasti," kata Musk.
Pada Juli 2019, Tesla mengumumkan rencana untuk membangun Gigafactory ketiga - yang pertama di luar AS - di Shanghai.
Pabrikan mobil Jerman, Volkswagen, yang pekan lalu memulai produksi massal mobil listrik ID.3-nya, menyambut keputusan rivalnya, Tesla, untuk membangun pabrik di wilayahnya.
"Saya senang bahwa Elon, katakanlah, menarik kami, tetapi saya pikir industri Jerman sekarang benar-benar sangat berkembang," kata CEO Volkswagen Herbert Diess, berbicara bersama Musk di acara Selasa. "Dan kami akan membuatmu (Tesla) tetap waspada."