TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran Mitsubishi Xpander Cross diprediksi akan menambah ketat persaingan mobil LSUV di Tanah Air. Selain Toyota Rush dan Daihatsu Terios, Honda BR-V juga berpotensi digeser oleh varian terbaru Xpander tersebut.
"Kita masih berharap bisa bertahan, kita perkuat jualan. Tapi yang jelas, kebutuhan LSUV dan LMPV itu masih banyak,"ujar Director Business Innovation and Sales and Marketing PT Honda Prospect Motor atau HPM Yusak Billy, akhir pekan lalu.
Billy sendiri juga mengakui bahwa saat ini Honda BR-V yang masuk dalam segmen LSUV mengalami penurunan penjualan. Namun dia tetap optimistis bisa bersaing. "Emang menurin sih, sekarang itu per bulan sekitar 400 unit. Kita harap nanti bisa terus naik atau bertahan,"ujarnya.
Merujuk data wholesales Gaikindo, Honda BR-V mengalami penurunan pada bulan September 2019. Bahkan untuk pertama kalinya BR-V kalah dari DFSK Glory 560 sejak bergabung ke Gaikindo pada bulan Mei 2019. Glory 560 membukukan 214 unit per September. Lebih tinggi dari Honda BR-V yang meraup 199 unit.
Meski demikian, pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas produk. Termasuk potensi menghadirkan varian baru agar tidak ketinggalan dari para pesaing.
"Kita terus pantau pasar, masyarakat perlu apa. Tapi pastinya LSUV dan LMPV masih favorit,"ucapnya.
Xpander Cross sendiri akan tetap berada di segmen MPV atau Small MPV. Namun mobil yang mengalami sedikit ubahan ini juga digiring bermain di pasar Low SUV.
Dengan kata lain, Honda patut mewaspadai para pesaing jika ingin tetap eksis di segmen LSUV. Sebab, pemain baru seperti DFSK saja sudah berhasil menggeser capaian wholesales B-RV. Nah, belum lagi jika kompetitor semakin banyak.