TEMPO.CO, Medan - Mengalami insiden ban bocor dan kerusakan suspensi di leg pertama Danau Toba Rally 2019, Sean Gelael dari Jagonya Ayam akan lebih berhati-hati melewati trek bebatuan di beberapa rute di sektor Aek Nauli dan Grobos, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
"Trek di SS3 memang agak berat. Kita dapat dua kebocoran di situ. Mungkin besok strateginya kita lebih fokus dengan trek yang berbatu itu, sehingga kedepannya bisa push lagi," ujar Sean setelah menyelesaikan balapan di leg pertama, Sabtu, 23 November 2019.
Sean juga tak menampik akan mmemperbaiki gaya mengemudi pasca insiden tersebut. Namun yang paling utama kata dia, bagaimana Citroen C3 R5 miliknya bisa tetap finish dengan catatan waktu terbaik.
"Dari sisi nyupirnya tadi memang ada beberapa yang bisa dihindari. Tapi ada juga beberapa batu besar yang susah dilihat. Jadi, gak ada waktu menghindar,"ujarnya.
Kontur tanah berbeda-beda di beberapa titik. Mulai dari rocky, hingga tanah basah atau tanah liat, bagi Sean cukup sulit dan menantang. "Tapi itulah yang membuat Reli Danau Toba ini sulit," ucap dia.
Besok kata Sean, posisi line up start mobil sangat penting. Dia pun berharap agar, trek bisa lebih ramah dengan para pembalap. "Kalau trek sudah tidak terlalu rocky, pasti kita bisa push lagi,"
Sekadar tambahan, Sean Gelael membukan catatan waktu positif di special stage leg pertama. Dia memenangkan 5 dari 6 special stage. Sayangnya, Sean Gelael terkena denda karena gagal kembali ke Service Park, akibat insiden suspensi patah dan ban pecah.