TEMPO.CO, Jakarta - Jika di Indonesia, ada city car Toyota Agya, maka di Eropa juga ada kembarannya yaitu Toyota Aygo. Selain keduanya memiliki kesamaan terjun di segmen city car, keduanya juga mengandalkan dimensi dan kapasitas mesin yang sama yaitu mesin 1 liter dengan konfigurasi tiga silinder sejajar. Hanya saja kedua mesin memiliki kode dan jeroan yang berbeda.
Ketika Toyota Agya telah naik kelas sejak beberapa tahun lalu, Toyota Aygo tahun depan akan menggunakan tenaga listrik. CEO Toyota Eropa Johan Van Zyl mengatakan telah menyiapkan generasi ketiga dari Aygo. City car yang diluncurkan pada 2014, akan mendapatkan penggantinya.
“Aygo telah menjadi produk yang sangat baik bagi kami dalam hal menaklukan dan orang-orang muda tertarik menggunakan merek kami. Kami masih melihatnya sebagai segmen yang baik bagi kami, ” kata eksekutif itu kepada Autonews Eropa dalam sebuah wawancara.
Namun, ia menambahkan bahwa Toyota dapat memikirkan kembali Aygo dan menjadikannya listrik mengingat mobil jenis ini kebanyakan digunakan di lingkungan perkotaan. Saat ini, Aygo adalah satu-satunya model merek yang dijual di Eropa tanpa pilihan hybrid.
Toyota tidak akan menjadi pembuat mobil pertama yang menjadikan city carnya serba listrik, karena Peugeot dan Citroën telah mengindikasikan bahwa setiap penggantian minicars mereka perlu listrik, dan hal yang sama diperkirakan akan terjadi pada VW generasi berikutnya dari Volkswagen Group. Up, Skoda Citigo dan Seat Mii minicars.
Pertanyaannya tetap apakah Toyota akan membangun model lain bersama Aygo generasi berikutnya di pabrik Kolin, karena Van Zyl mengatakan kapasitas pabrik penuh telah penuh di masa depan.
CARSCOOPS