TEMPO.CO, Jakarta - Jalan Tol Layang Jakarta - Cikampek atau Tol Layang Japek II menjadi perbincangan setelah dikeluhkan karena kontur jalan bergelombang. Tak terkecuali pertanyaan seputar dampak bagi umur komponen mobil, seperti transmisi otomatis dan sistem kelistrikan.
"Dampak khusus terhadap transmisi otomatis tidak ada. Kecuali jika mobil matic digeber sangat kencang sampai roda penggerak terangkat dan mengalami spin," tulis Teknisi Ahli Worner Matic, Hermas Prabowo, dalam akun Facebooknya, Selasa, 24 Desember 2019.
Kalau spin terus-terusan terjadi, kata Hermas, akan berdampak pada planetary gear set dan clutch. Untuk mobil CVT, masalah itu terdampak kepada CVT assy-nya.
"Karena komponen itu yang berperan vital dalam meneruskan tenaga dan putaran mesin," kata Teknisi Ahli Bengkel Spesialis Transmisi Otomatis dan Mobil Matic tersebut.
Meski begitu, potensi kerusakan sangat kecil untuk terjadi. Terlebih jika pengguna jalan bisa mengatasi kecepatan kendaraan agar tidak melebihi batas yang dianjurkan, yakni maksimal 80 kilometer per jam
Adapun potensi yang bisa berdampak serius terhadap kondisi mobil, lanjut dia, adalah sistem kelistrikan dan komputer mobil. Kontur jalan bergelombang dengan sambungan yang masih kasar bisa membuat mobil terguncang.
"Kalau jalanan bergelombang dan sangat parah, hingga membuat goncangan hebat pada mobil saat melintas, tentu bisa membuat komponen elektronik bermasalah. Seperti control modul yang memang secara karakter rentan rusak jika terkena benturan," kata dia.
Nah, sebaiknya pengendara lebih bijak saat melintas di Jalan Tol Layang Japek II. Menjaga kecepatan minimal 60 kilometer per jam dan maksimal 80 kilometer per jam.