TEMPO.CO, Jakarta - Tesla mendapatkan pinjaman US$ 1,29 miliar atau sekitar Rp 18 triliun dari sejumlah Bank di Cina pabrik baru di Shanghai. Seperti dilansir dari Reuters, Tesla Inc menandatangani perjanjian dengan sejumlah bank di Cina untuk fasilitas pinjaman berjangka.
Sebelumnya perusahaan mobil listrik itu mengatakan juga telah menandatangani perjanjian untuk fasilitas pinjaman bergulir tanpa jaminan hingga 2,25 miliar yuan setara Rp 4,4 triliun.
Dana pinjaman dari datang dari sejumlah bank. Di antaranya China Construction Bank Corp, Agricultural Bank of China, Shanghai Pudong Development Bank and Industrial and Commercial Bank of China.
Dana puluhan triliun itu akan digunakan untuk pabrik Tesla Gigafactory 3 di Shanghai. Selain konstruksi dan produksi di pabrik Shanghai, pinjaman itu juga dapat digunakan untuk membayar utang 3,5 miliar yuan yang akan dilunasi pada 4 Maret 2020.
Pabrik ini merupakan pabrik Tesla pertama di luar Amerika Serikat. Ya, ini bagian dari ambisi Tesla untuk meningkatkan penjualan mobil listrik di dunia sekaligus menghindari tarif impor yang lebih tinggi yang dikenakan pada mobil-mobil buatan Amerika.