Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Mobil LCGC Gagal dan Usia Tak Panjang

Reporter

image-gnews
Toyota Agya di Bukiy Jaddih, Madura, 19 Mei 2017. Tempo/Wawan Priyanto.
Toyota Agya di Bukiy Jaddih, Madura, 19 Mei 2017. Tempo/Wawan Priyanto.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Program mobil Low Cost Green Car (LCGC) atau dikenal juga kendaraan hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) pada 2013 menjadi penggebrak dalam 1 dekade terakhir. Namun, hingga pengujung dekade, program ini tak sesuai harapan.

Pada 23 Mei 2013, Presiden ke-6 Republik Indonesia Soesilo Bambang Yoedhoyono menekan beleid Peraturan Pemerintah (PP) No. 41/2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Barang Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

Beleid ini menjadi pintu masuk KBH2 sebagai mobil murah dengan pengenaan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) 0 persen. Program ini diharapkan dapat memperluas pasar mobil di Indonesia dengan menciptakan segmen baru.

Kementerian Perindustrian kemudian merilis petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan KBH2 pada Juli 2013 melalui Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau.

Kebijakan itu direalisasikan oleh pabrikan dalam 2 bulan setelahnya. Kala itu Toyota dan Daihatsu merilis dua mobil KBH2 pertama di Indonesia, yakni Daihatsu Ayla dan Toyota Agya. Honda dan Suzuki mengekor dengan meluncurkan Honda Brio Satya dan Suzuki Karimun Wagon R tak lama kemudian.

Pada tahun pertamanya, total KBH2 terjual sebanyak 51.180 unit dengan pangsa pasar 4 persen dari total penjualan sebanyak 1,22 juta unit. Kala itu, dengan hanya empat model yang tersedia, penjualan per bulan mencapai belasan ribu unit.

Setahun berselang, penjualan mobil murah ini semakin menunjukkan tren positif dengan masuknya Datsun sebagai pemain baru dengan model Go dan Go+. Total penjualan KBH2 pada 2014 mencapai 172.120 unit, menguasai 14 persen pasar domestik.

Penjulaannya terus meningkat dalam tahun-tahun selanjutnya, hingga mencapai rekor lompatan pertumbuhan penjulann tertinggi pada 2016, sebesar 50,33 persen secara tahunan. Kala itu pabrikan melego 235.171 unit KBH2. Namun pada 2019, penjualan mobil ini menyusut bahkan salah satu pabrikan Datsun memilih menutup produksi pada 2020.

Karimun Wagon

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses International Tbk. Subronto Laras menjelaskan pada muanya industri otomotif diharapkan dapat tumbuh tinggi selepas 2010. Program KBH2 juga diharapkan mampu berperan penting dalam memperluas pasar mobil di Tanah Air. Namun, resesi ekonomi global pada 2008—2009 menjadi batu sandungan.

Dia juga menilai program KBH2 rupanya tidak terlalu optimal dalam memperluas pasar mobil domestik. Menurutnya, KBH2 tidak benar-benar memapu menjadi kendaraan pilihan bagi para pembeli baru karena harganya yang cenderung terus meningkat.

Namun, dia menuturkan kenaikan harga KBH2 juga bukanlah semata-mata keinginan pabrikan. Hal itu dilakukan karena masih banyak komponen yang tidak bisa disuplai oleh pemasok lokal. Masih banyaknya komponen yang diimpor membuat harga mobil ini tidak dapat semurah yang diharapkan

Di sisi lain, selera konsumen KBH2 juga mengalami pergeseran. Mobil yang tadinya diharapkan menjadi mobil sederhana dengan harga murah, mendapatkan sejumlah tambahan fitur yang membuat harganya ikut meningkat.

“Akhirnya yang mau dibikin mobil sederhana tidak berhasil juga, artinya masyarakat juga sudah berubah. Target pasarnya kan masuk ke first time buyer, masuk ke milenial, yang dibutuhkannya mobil keren, jadinya lebih mahal. Makanya harga KBH2 sudah mahal sekarang,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.

Mantan Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Industri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menjelaskan kurang berdampaknya KBH2 dalam memperluas pasar disebabkan oleh segmentasinya yang terlalu berhimpitan dengan mobil multiguna kecil.

“Orang malah lompat ke KBH2 karena murah. Segmentasinya terlalu dekat [dengan low MPV] dan harganya beda jauh. Harusnya dibuat yang basic sekali, dan harganya yang menarik, jadi orang membeli karena memang murah dan basic. Tapi yang terjadi adalah cannibal each other. Ada penambahan [pasar] tapi tidak berarti,” katanya.

BISNIS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Fakta Krusial Pembatasan Pertalite Mulai 1 Oktober 2024

28 hari lalu

Ilustrasi Pertalite. Dok.TEMPO/Aris Novia Hidayat
3 Fakta Krusial Pembatasan Pertalite Mulai 1 Oktober 2024

Kata Bahlil, pemerintah sedang membahas waktu yang tepat untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat (soal pembatasan Pertalite) itu.


Daihatsu Ayla Jadi Mobil LCGC Andalan

19 Juni 2024

Daihatsu Ayla.
Daihatsu Ayla Jadi Mobil LCGC Andalan

Sebagai bagian dari program Low Cost Green Car (LCGC), Ayla menawarkan harga yang terjangkau, efisiensi bahan bakar, dan fitur-fitur modern.


10 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta, Bisa untuk Mudik

12 Maret 2024

Mobil bekas Toyota yang dijual di dealer di Moskow, Rusia, 8 Juli 2016. REUTERS/Sergei Karpukhin
10 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta, Bisa untuk Mudik

Berikut deretan rekomendasi mobil bekas di bawah Rp100 juta yang bisa digunakan untuk mudik lebaran, di antaranya Toyota Agya dan Daihatsu Ayla.


Promo LCGC di IIMS 2024: Sigra Diskon Rp 13 Juta, Calya Rp 12 Juta

24 Februari 2024

Booth Toyota di IIMS 2022. 31 Maret 2022. TEMPO/Dicky Kurniawan
Promo LCGC di IIMS 2024: Sigra Diskon Rp 13 Juta, Calya Rp 12 Juta

Berikut beberapa potongan harga atau diskon untuk mobil di segmen low cost green car (LCGC) pada pameran IIMS 2024:


Kata Hyundai Soal Segmen Mobil Murah Bisa Mendongkrak Penjualan

7 Februari 2024

Booth Hyundai di GIIAS 2022 dengan latar belakang lampu LED raksasa. Lampu LED ini mendapatkan rekor MURI sebagai yang terbesar dalam sebuah pameran otomotif. 12 Agustus 2022. TEMPO/Wawan Priyanto
Kata Hyundai Soal Segmen Mobil Murah Bisa Mendongkrak Penjualan

Saat ini model termurah dari Hyundai yang dipasarkan di Indonesia adalah Stargazer dengan harga mulai Rp 249,6 juta.


Tren Pasar Mobil Indonesia 2024: LCGC Masih Diminati, Mobil Listrik Meningkat

1 Februari 2024

GIIAS 2023. (Gaikindo)
Tren Pasar Mobil Indonesia 2024: LCGC Masih Diminati, Mobil Listrik Meningkat

Pengamat otomotif LPEM Universitas Indonesia Riyanto mengatakan bahwa tren pasar mobil Indonesia di tahun 2024 akan didominasi segmen LCGC.


Mobil Listrik dan LCGC Diprediksi Jadi Pilihan Utama Tahun Ini

31 Januari 2024

City car LCGC Daihatsu Ayla menyasar kaum muda dan milenial. FOTO: Daihatsu
Mobil Listrik dan LCGC Diprediksi Jadi Pilihan Utama Tahun Ini

Mobil listrik dan low cost green car (LCGC) diperkirakan akan mendominasi pasar otomotif di Indonesia. Apa alasannya?


Dibanderol Mulai Rp 237,5 Juta, Simak Skema Cicilan Toyota Agya GR Sport

29 Januari 2024

Toyota Agya GR Sport di GWK, Bali, 5 April 2023. TEMPO/Rafif Rahedian
Dibanderol Mulai Rp 237,5 Juta, Simak Skema Cicilan Toyota Agya GR Sport

Berikut simulasi cicilan All New Toyota Agya GR Sport untuk DP 20 persen dan tenor 60 bulan:


Daihatsu Indonesia Recall Ribuan Ayla karena Masalah ECU

17 September 2023

All New Daihatsu Ayla dipamerkan di Gaikindo Jakarta Auto Week, 10 Maret 2023. TEMPO/Rafif Rahedian
Daihatsu Indonesia Recall Ribuan Ayla karena Masalah ECU

Daihatsu Ayla yang terkenal recall merupakan produksi antara 28 Februari 2023 sampai 23 Mei 2023.


Daihatsu Buka Peluang Jual Ayla Sport, Apa Pertimbangannya?

19 Agustus 2023

Ayla Sport di GIIAS 2023. (Foto: TEMPO/Erwan Hartawan)
Daihatsu Buka Peluang Jual Ayla Sport, Apa Pertimbangannya?

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) membuka kemungkinan untuk menjual Ayla Sport di pasar otomotif Indonesia. Simak selengkapnya di sini: