TEMPO.CO, Jakarta - Segmen sport utility vehicle (SUV) digadang menjadi primadona baru dalam menopang penjualan kendaraan beberapa waktu mendatang. Buktinya, sampai bulan ke-11 tahun 2019 berjalan, penjualan SUV naik 29,64 persen secara tahunan.
Pengamat Otomotif Fransiscus Soerjopranoto mengatakan bahwa segmen ini memiliki potensi pasar yang besar di Indonesia. Hanya saja, saat ini segmen SUV dinilai belum memiliki produk yang secara khusus dipasarkan di entry level.
Dia mencontohkan, pada kategori SUV di Toyota, SUV terkecil adalah Rush yang dipasarkan dengan kisaran harga Rp249 juta—Rp271 juta. Model SUV lain yang dimiliki Toyota berada pada segmen di atas Rush, seperti Fortuner, CH-R, dan Land Cruiser.
Menurutnya, segmen SUV dapat meniru strategi yang sama dengan segmen MPV. Di segmen ini, lini produk tersedia lebih lengkap, dari Calya di segmen entry level, Avanza di segmen LMPV, Kijang Innova di medium MPV, hingga Alphard di segmen premium MPV.
“Kalau lihat MPV kan ada Calya, lalu dia naik ke Avanza, di naik lagi ke Innova, naik lagi ke voxy, naik lagi ke Alphard. Sementara itu, di SUV kan langsung ke Rush, saya pikir ini potensial,” katanya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan banjir yang terjadi di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya pada awal tahun ini juga dapat menjadi peluang untuk SUV. Kendadaraan yang memiliki ground clearancetinggi seperti SUV cenderung diminati.
Pengamat Otomotif Bebin Djuana juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, banjir kali ini menghadirkan peluang positif bagi pasar SUV dan cross over untuk tumbuh. Model MPV yang selama ini menjadi penopang pasar, bisa saja ditinggalkan.
“Tentu ini peluang bagi jenis cross over. Pada saat yang sama SUV juga menjadi pilihan bagi mereka yang mempunyai cukup budget, mengingat harganya relatif lebih tinggi,” kata pria yang lama berkarier di PT Suzuki Indomobil Motor ini.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan bahwa SUV saat ini menjadi tren yang menjamur di Indonesia maupun global. Namun, pasar Indonesia punya keunikannya tersendiri karena lebih menyenangi mobil berkapasitas tujuh penumpang. Toyota bahkan menyulap Rush yang tadinya berkapasitas lima penumpang menjadi tujuh penumpang mulai 2016—2017.
“Secara segmen, saya melihat SUV memang tren, baik di domestik maupun global. Tetapi di Indonesia khususnya, customer preference memang MPV dan SUV seven seater,” katanya kepada Bisnis, Selasa, 7 Januari 2020.
Jika mengacu pada pilihan SUV kecil, ada beberapa yang berpotensi masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah Toyota Raize dan Daihatsu Rocky. Meski belum ada konfirmasi apapun dari PT Toyota Astra Motor maupun PT Astra Daihatsu Motor, kedua model itu diperkirakan masuk ke Indonesia pada pertengahan 2020.
Daihatsu bahkan sudah menguji mesin 1.000 cc turbo milik Daihatsu Thor beberapa waktu lalu. Mesin dan transmisi itu sama dengan yang digunakan pada Daihatsu Rocky. "Hasil pengujian mesin 1.000 cc turbo bagus, cocok di Indonesia," kata Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran ADM beberapa waktu di Jakarta.
Di Malaysia, Perodua, yang membawahi brand Daihatsu di sana, dikabarkan akan memproduksi mini SUV dengan nama D55L, versi lain dari Daihatsu Rocky. Ini semakin memperkuat kemungkinan Rocky juga akan dipasarkan di Indonesia.
Suzuki kabarnya juga akan merilis sebuah crossover pada awal 2020. Model itu kuat diduga adalah Suzuki XL7 (di India diluncurkan dengan nama Suzuki XL6). Basisnya adalah Suzuki Ertiga, yang dibangun dengan desain bergaya crossover.
Model ini akan berhadapan dengan Toyota Rush, Daihatsu Terios, Mitsubishi Xpander Cross, dan Honda BR-V.