TEMPO.CO, Jakarta - Mantan bos Nissan Carlos Ghosn harus merogoh kocek lebih dalam untuk pelariannya dari Jepang hingga Libanon. Ia pun telah mengeluarkan uang jaminan US$ 14 juta atau sekita Rp192 miliar di pengadilan Jepang yang dipastikan hilang percuma karena pelariannya.
Sementara ongkos untuk kabur dari Jepang dan merayakan malam Tahun Baru 2020 di Beirut ditaksir menghabiskan lebih US$ 15 juta atau sekitar Rp206 miliar, demikian mengutip laporan Irish Times, Sabtu 11 Januari 2019.
Kemudian US$ 350 ribu untuk jet pribadi yang membawa Ghosn dari Osaka ke Istambul dan jutaan dolar lainnya untuk ekstrasi multinegara yang setidaknya membutuhkan 25 orang dalam setengah tahun merencanakan pelarian, menurut pakar keamanan swasta yang mengatakan dia tidak terlibat.
Arus keluar seperti itu membuat kekayaan Ghosn menyusut hingga 40 persen sejak dia ditangkap lebih dari setahun yang lalu di Bandara Haneda Tokyo. Kekayaannya sekarang diperkirakan sekitar US$ 70 juta turun dari sekitar US$ 120 juta pada saat penampilan pengadilan pertamanya setahun yang lalu.
Dengan berapi-api pada konferensi pers dua setengah jam di Beirut, Ghosn berulang kali menyatakan tidak bersalah terhadap tuduhan bahwa ia meremehkan pendapatannya dan menyerbu sumber daya perusahaan untuk keuntungan pribadi, menuduh jaksa penuntut Jepang, pejabat pemerintah dan eksekutif Nissan Motor berkonspirasi untuk menjatuhkannya, dan bersikeras dia akan membersihkan namanya.
"Saya sudah terbiasa dengan apa yang Anda sebut misi mustahil," katanya dalam menanggapi pertanyaan dari para wartawan yang berkumpul.
"Anda dapat mengharapkan saya di minggu-minggu mendatang untuk mengambil inisiatif untuk memberi tahu Anda bagaimana saya akan membersihkan nama saya."
Firma hukum Ghosn di AS, Paul Weiss Rifkind Wharton dan Garrison, menolak untuk mengomentari perkiraan kekayaan tersebut. Pengacara Lebanon Ghosn juga menolak berkomentar.
Nissan sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum terhadap Ghosn di Lebanon, orang-orang yang mengetahui rencana perusahaan mengatakan, untuk mendapatkan kembali uang yang diklaimnya tidak digunakan dengan benar.
Pembuat mobil itu berusaha mengusirnya dari vila merah muda di Beirut yang masih bisa dia akses. Nissan membelinya seharga 8,75 juta dolar, merenovasi dan menyediakannya untuknya, menurut seseorang yang akrab dengan masalah tersebut.
"Penerbangan Ghosn tidak akan memengaruhi kebijakan dasar Nissan yang membuatnya bertanggung jawab atas kesalahan serius yang ditemukan oleh penyelidikan internal," kata pabrikan mobil yang berbasis di Yokohama itu.
ANTARA