TEMPO.CO, Jakarta - Mobil Ford Mustang GT yang pernah dikendarai oleh Steve McQueen di film Bullitt 1968 telah terjual dengan harga fantasis. Ya, sebesar 3,74 juta USD atau senilai Rp 51 miliar pada acara Mecum's Kissimmee 2020 yang digelar di Osceola Heritage Park, Florida, Amerika Serikat.
Seperti dilansir dari Carsoops, selain karena pernah tampil di film Bullitt, Ford Mustang legendaris ini dianggap sangat ikonik karena merupakan mobil modern pertama yang tampil dengan adegan kejar-kejaran dalam sebuah film.
Mobil ini telah mendapat sentuhan modifikasi untuk memperkuat kesan otentik. Misalnya, lencananya dihilangkan, grille depan dihitamkan, dan dibuat sedikit lecet di sejumlah cat body kit-nya. Selain itu, mesinnya juga dimodifikasi menjadi lebih kuat dan memberikan suara yang lebih khas.
Mobil ini juga dilengkapi sejumlah dudukan kamera eksterior yang memungkinkan pengambilan gambar saat adegan berkecepatan tinggi. Fitur itu sengaja dihadirkan agar pengguna bisa seolah-olah sedang berperan sebagai McQueen dalm film Bullit 1968.
Mobil ini sebenarnya telah beberapa kali berpindah tangan. Setelah digunakan film Bullit 1968, mobil ini dijual kepada Robert Ross, seorang karyawan Warner Bros yang menggunakannya sebagai kendaraan jarak jauh.
Setelah itu, pada tahun 1970, mobil ini kembali berpindah tangan kepada Detektif Frank Marranca yang kemudian menjualnya lagi seharga 6.000 USD atau setara Rp 81 juta kepada almarhum, musisi Robert Kiernan pada tahun 1974.
Berlanjut ke tahun 1980, mobil ini telah menembus jarak tembuh sejauh 65.000 mil atau 104.607 km, yang kemudian membuatnya harus beristirahat di garasi sampai tahun 2001. Lama di garasi, Kiernan dan putranya memutuskan untuk membuatnya kembali dapat dikendarai.
Kemudian pada tahun 2018 mobil ini, kemudian ditampilkan kepada dunia pada event Detroit Auto Show. Selanjutnya pada acara Mecum's Kissimmee 2020, mobil ini terjual dengan harganya telah menjadikannya mustang termahal di dunia.
Koreksi:
Ada perubahan judul karena salah menghitung konversi mata uang. Atas nama redaksi kami minta maaf