TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesa (HMSI), Santiko Wardoyo, mengatakan bahwa untuk kendaraan komersil seperti bus dan truk bertenaga listrik masih sulit untuk diterapkan di Indonesia.
Alasannya, kata dia, kendaraan komersil memiliki rute yang relatif lebih jauh. Mulai dari angkutan antar kota dan kabupaten hingga angkutan antar provinsi. Oleh karena itu ketersediaan infrastruktur pengisian daya sangat dibutuhkan.
"Terus terang, saya sudah sering bilang soal study. Tapi begini, truk dan bus itu jalannya ke mana-mana. Pertanyaannya, kita siap gak," ujarnya, Kamis, 23 Januari 2020.
Jangan sampai, kata dia, terjadi kasus seperti salah satu armada taksi di Tanah Air. Di mana saat mereka mengantar penumpang dari Jakarta ke Sukabumi, tenaga listriknya habis.
"Kami tetap pelajari, tapi sementara ini belum siap lah. Buktinya produsen bus listrik dari negara Panda bagaimana. Ya lihat sendiri lah," ujarnya.
Meski demikian, Hino sebagai produsen Bus dan Truk sejatinya sudah memiliki line up kendaraan listrik. Adapun yang paling memungkinkan masuk lebih dulu ke Indonesia kata Wardoyo adalah varian Hybrid.
"Hino itu ada hybrid, antara diesel dan EV. Kalau itu masih mending lah. Tapi waktunya jangan dulu ditanya. Intinya kami sudah siap dengan EV tinggal bagaimana pasar ini kedepannya," ucapnya.
Sebelumnya Hino Indonesia, juga sudah pernah memperkenalkan Hino Hybrid. Truk ramah lingkungan dan hemat bahan bakar itu pernah ikut tampil sebagai satu satu truk yang ikut serta dalam Pameran dan Parade Kendaraan Bermotor Listrik yang diselengarakan oleh Kementerian Perhubungan pada 31 Agustus 2019 lalu.
Hino Hybrid itu juga turut serta dalam ajang Indonesia Electric Motor Show 2019 di Balai Kartini, Jakarta mulai dari 4 sampai 5 September 2019.
"Kendaraan Hino Hybrid menggunakan diesel electric hybrid system dengan kelebihan emisi gas buang yang lebih bersih dan dapat menurunkan konsumsi bahan bakar karena sistem hybrid bekerja disaat penurunan akselerasi atau keadaan idle maka baterai yang akan menjadi sumber energinya, sehingga pemakaian bahan bakar menjadi lebih hemat karena saling melengkapi antara bahan bakar solar dan tenaga baterai," kata Presiden Direkturirektur PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) Hiroo Kayanoki dalam keterangan tertulisnya, Rabu 4 September 2019.