TEMPO.CO, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales membantah soal harga yang beredar di media sosial. Sebelumnya, sejumlah akun instragram yang menyebut dirinya sales dari Suzuki menyebutkan harga Suzuki XL7 yang hingga kini belum diluncurkan akan dijual mulai harga Rp 230 jutaan.
Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra menyebut binggung dengan harga yang beredar di media sosial.
"Karena ini bukan informasi dari kami, saya bilang kami tidak bertanggung jawab isinya. Angka itu dari mana? Dokumen kami tidak seperti itu," katanya, Selasa 4 Februari 2020.
Meski ia mengakui bisa saja mereka yang menyebar informasi tersebut adalah sales Suzuki namun bisa menyebutkan harga padahal produknya belum diluncurkan. Dealer, kata dia, memang diperbolehkan membuka inden untuk menarik konsumen. "Sah-sah saja mencari konsumen, agar mereka yang loyal tidak ketinggalan (produk)," ujarnya. Soal kapan Suzuki XL7 resmi dirilis, Donny masih enggan memastikan. "Sudah dekat," katanya.
Tempo sempat mendatangi salah satu Dealer Suzuki di wilayah Depok, Jawa Barat untuk mencari informasi soal harga jagoan baru Suzuki di segmen baru kombinasi MPV bertampang SUV. Adapun varian Suzuki XL7 yang tersedia antara lain, Zeta, Beta, dan Alpha. Ketiganya masing-masing tersedia dalam dua jenis transmisi yakni manual dan matik.
Untuk tipe Zeta (manual) dibanderol Rp 230 juta dan Tipe Zeta (matik) Rp 240, 5 juta. Sementara tipe Beta (manual) dibanderol Rp 246,5 juta dan tipe Beta (matik) Rp 257 juta. Sedangkan untuk tipe tertinggi yakni, Alpha (manual) dibanderol Rp 256,5 juta dan tipe Alpha (matik) Rp 267 juta. Meski demikian, harga-harga itu belum mengikat.
Dijelaskan oleh seorang sales, bahwa Suzuki XL7 sudah bisa dibooking dengan Rp 5 juta. "Syaratnya standar, seperti foto copy KTP, dll. Booking fee Rp 5 juta untuk masuk indennya," ujar sales yang enggan disebut namanya tersebut pada Rabu, 22 Januari 2020.
Langkah Suzuki memperbarui Ertiga dengan varian baru XL7, kata Donny, merupakan cara agar produk Suzuki tetap eksis. Penyegaran Suzuki Ertiga adalah wajib karena di segmen MPV persaingannya sangat ketat. Jika Suzuki tidak cepat bergerak, kata dia, tergusur kompetitor. "Ertiga wajib disegarkan. Saat ini di Indonesia model MPV paling laris, meleng sedikit saja kelar. Kalau tidak memperbaiki produk dan purnajual habislah," ujarnya.
Suzuki melakukan upgrade dengan perlahan seolah fitur yang dipasangkan pada Ertiga dicicil. Donny membantah persepsi tersebut. Menurut dia, produk yang dihadirkan selalu mendapat evaluasi dan feedback dari konsumen. "Kita selalu mendengarkan feedback konsumen agar memberikan value terbaik," ujarnya.