TEMPO.CO, Jakarta - Para pencinta Suzuki Jimny di Tanah Air tampaknya harus terus bersabar untuk memiliki mobil ikonik tersebut. Sebab, spekulasi terkait pelimpahan kuota Jimny dari Eropa dibantah oleh Suzuki Indomobil Sales atau SIS.
"Unit yang sudah diproduksi (eropa) spesifikasinya beda sama yang di sini. Jadi tidak serta merta bisa dipasarkan di Indonesia,"ujar Head of Marketing SIS, Donny Saputra, Selasa, 11 Februari 2020.
Selain itu, kata Donny, kalau pun kuota yang ada di Eropa akan dialihkan ke negara lain. Maka akan banyak negara yang meminta alokasi unit tersebut.
"Saya pikir Jimny di negara lain juga inden, jadi bisa saja negara-negara itu juga berupaya mendapatkan alokasi dari sisa si Eropa itu,"ujarnya.
Terkait itu, Donny menegaskan bahwa kuota Jimny di Indonesia tidak berubah. Sampai saat ini, SIS masih mendistribusikan 40-50 unit Jimny per bulan.
"Jadi enggak bisa juga Jimny dari Eropa masuk ke Indonesia,"ucapnya.
Sehingga, ia mewanti-wanti diler agar tidak menambahkan inden baru. Hingga saat ini, Suzuki sudah kewalahan memenuhi inden konsumen.
Total penjualan atau pengiriman Suzuki Jimny sendiri, diklaim telah mencapai sekitar 400 unit. Angka itu didapat dari hasil pengiriman ke konsumen sejak September 2019 sampai Januari 2020. "Kira-kira sudah ada 400 unit yang sudah sampai ke tangan konsumen,"ujar Donny.
Untuk diketahui, penjualan Suzuki Jimny di Eropa terkendala pasca munculnya regulasi baru terkait gas buang atau emisi. Benua biru itu mengubah standar emisinya menjadi 95 gram per kilometer. Nahasnya, Suzuki Jimny yang dijual di Eropa, memiliki gas buang 170 gram per kilometer.