TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan mobil di Cina diperkirakan merosot pada kuartal pertama 2020 karena virus corona. Laporan China Daily memperkirakan penurunan virus corona menymbang penurunan penjualan mobil sebesar 3 persen dibandingkan dengan penjualan sepanjang tahun 2019. Namun pasar diperkirakan akan rebound mulai pertengahan Februari.
Ketika epidemi menyebar di seluruh negeri, banyak pabrik mobil menghadapi penghentian operasi skala penuh dan kemungkinan untuk melanjutkan produksi setelah 10 Februari, membawa tekanan besar pada rantai pasokan industri.
Provinsi Hubei, pusat penyebaran virus corona baru, adalah daerah industri tempat pabrik perakitan mobil berada. Daerah ini disebut penting bagi industri otomotif Cina dengan produsen seperti Huanggang, Xiangyang dan Shiyan, kendaraan produksi untuk Dongfeng Honda, SAIC General Motors dan memasok komponen untuk beberapa pembuat suku cadang mobil internasional.
“Epidemi (virus corona) akan memiliki dampak negatif yang besar pada industri otomotif Cina,” kata analis dari CITIC Securities seperti dilansir China Daily, Rabu, 12 Februari 2020.
Bahkan ketika pabrik kembali dioperasikan kembali setelah 10 Februari, kapasitas produksi industri mobil Cina tidak akan pulih dengan cepat karena perlambatan efisiensi pergantian rantai industri.
Analis dari Great Wall Securities memiliki harapan positif untuk industri ini. Ia mencatat virus telah menyebabkan dampak kecil pada produksi selama wabah berlangsung, yang dapat dengan cepat dipulihkan ketika epidemi berakhir.
Cui Dongshu, presiden Asosiasi Mobil Penumpang Cina, mengatakan virus itu akan sangat mempengaruhi ekspor suku cadang mobil Cina. "Kami perlu mencoba yang terbaik untuk memastikan perusahaan mobil segera pulih dengan fokus pada OEM, dan mempromosikan pemulihan perusahaan suku cadang mobil."
Selain dari sisi penawaran, sektor permintaan termasuk penjualan mobil, sewa dan layanan purna jual juga menghadapi tekanan penurunan.
Menurut Ye Qing, wakil direktur Biro Statistik Provinsi Hubei, penjualan mobil pada kuartal pertama tahun ini akan mengalami penurunan 30 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.
Untuk mengatasi kesulitan, banyak perusahaan mobil telah menyesuaikan strategi bisnis mereka untuk meringankan beban dealer. Misalnya, Volvo memberikan total lebih dari 10 juta yuan subsidi bagi para dealer untuk mengurangi tekanan keuangan mereka.
Asosiasi Dealer Otomotif Cina juga menyerahkan laporan kepada Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi Cina, Kementerian Perdagangan dan otoritas terkait, berharap mereka menawarkan dukungan kebijakan khusus industri untuk memerangi tantangan yang dibawa oleh wabah, termasuk penyederhanaan tinjauan dan prosedur persetujuan tentang utang ekstensi, meningkatkan batas kredit, mempercepat efisiensi pinjaman dan menurunkan pembiayaan.
Seorang analis dari CITIC Securities mengatakan kepada Securities Daily bahwa penjualan mobil diperkirakan turun 17 hingga 20 persen pada kuartal pertama akibat virus corona. Pasar dengan lonjakan permintaan diperkirakan tumbuh 15 persen pada kuartal kedua setelah wabah terkendali.