TEMPO.CO, Jakarta - Nissan Motor Co sementara akan menghentikan produksi di pabriknya di Kyushu, Jepang, karena virus corona, kata pembuat mobil Jepang itu seperti dikutip dari Japan Today, 11 Februari 2020. Virus corona itu mulai membebani rantai pasokan global.
Dalam sebuah pernyataan, Nissan, pembuat mobil pertama yang menghentikan produksi di sebuah pabrik di Jepang karena virus corona, mengatakan bahwa perakitan mobil akan terpengaruh pada hari Jumat, 14 Februari 2020 dan 17 Februari 2020, karena kekurangan pasokan suku cadang dari Cina.
Penghentian itu dapat berdampak pada produksi sekitar 3.000 kendaraan, surat kabar Nikkei melaporkan, menggarisbawahi sejauh mana produsen mobil terbesar ketiga di dunia itu bergantung pada pasokan suku cadang dari Cina.
Pabrik Kyushu Nissan memproduksi beberapa model termasuk minivan Nissan Serena untuk pasar Jepang dan crossover SUV Rogue, mobil terlaris Nissan di Amerika Serikat. Pabrik ini memiliki kapasitas tahunan sebanyak 530 ribu unit kendaraan.
Dua jalur produksi di pabrik Kyushu akan dihentikan pada 14 Februari, kata Nikkei, menambahkan bahwa jalur lain yang terutama mobil untuk ekspor, akan dihentikan pada 17 Februari.
Nissan mengatakan sedang bersiap untuk memulai kembali produksi di Cina paling awal pada 17 Februari di pabriknya di Huadu, Provinsi Guangdong dan Dalian, Provinsi Liaoning, sementara tanggal mulai kembali untuk pabrik lain belum dikonfirmasi.
Virus corona yang dinyatakan sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengganggu manufaktur Cina dan berdampak pada pabrik di luar negeri.
Di Korea Selatan, Hyundai Motor, Kia Motors dan anak perusahaan Renault, RSM, semuanya mengumumkan penutupan pabrik dengan alasan gangguan pasokan suku cadang dari Cina setelah virus corona merebak.