TEMPO.CO, Singapura - Singapura berencana menghapus kendaraan bensin dan diesel mulai tahun 2040. Negara berjuluk The Little Red Dot ini akan mendorong mobil listrik sebagai bagian dari upaya untuk melawan perubahan iklim.
"Visi kami adalah menghapuskan ICE (mesin pembakaran internal) kendaraan dan membuat semua kendaraan menggunakan energi yang lebih bersih pada tahun 2040," kata Menteri Keuangan Singapura, Heng Swee Keat, seperti dilansir dari Reuters, Selasa 18 Februari 2020.
Negara dengan 5,7 juta penduduk ini menyusul Norwegia, Inggris, dan sejumlah negara yang telah mematok target pembatasan penggunaan kendaraan dengan mesin konvensional.
Heng mengatakan langkah-langkah itu bagian dari upaya mendorong adopsi kendaraan listrik termasuk potongan biaya atas pembelian mobil dan taksi listrik.
Singapura juga akan menambah infrastruktur pengisian baterai kendaraan listrik atau SPKLU menjadi 28.000 titik dari total 1.600 pada tahun 2030.
Selain itu, Menteri Heng juga akan menyisihkan dana perlindungan wilayah pesisir dan banjir dengan suntikan dana sebesar USD 3,6 miliar.