TEMPO.CO, Bangkok - General Motors akan memberhentikan sekitar 1.500 karyawan di Thailand pada Juni 2020, setelah mengumumkan penjualan pabrik produksinya di negara itu, kata pejabat pemerintah Thailand seperti dilansir Reuters, Rabu, 19 Februari 2020.
GM mengatakan pada hari Senin,17 Februari 2020, akan menjual dua pabriknya di Rayong ke produsen otomotif asal Cina, Great Wall Motor. Langkah GM untuk mundur dari Asia juga termasuk menghentikan operasi Australia dan Selandia Baru.
Jak Punchoopet, penasihat Menteri Tenaga Kerja, mengatakan kepada Reuters bahwa semua karyawan pabrik Rayong akan diberhentikan berdasarkan ketentuan perjanjian penjualan GM dengan Great Wall.
"Perjanjian itu hanya untuk penjualan pabrik dan tidak termasuk transfer karyawan," katanya.
"Rencana mereka adalah memberhentikan 1.000 karyawan di jalur produksi suku cadang mobil pada bulan Juni, dan kemudian sekitar 300 hingga 400 di jalur perakitan pada bulan Oktober," kata Jak. “Sisa staf di dua pabrik akan dilepas menjelang akhir 2020.”
"Semuanya akan dilakukan pada akhir tahun."
GM disebut akan mematuhi hukum perburuhan Thailand dan memberikan pesangon bagi karyawan yang terkena dampak, kata Jak, seraya menambahkan bahwa perusahaan juga akan memberikan bonus tambahan empat bulan untuk semua karyawan.
Great Wall Motor, salah satu pembuat kendaraan sport terbesar di Cina, mengatakan akan menjual mobil dari pabrik di Thailand sebagai bagian dari rencananya untuk ekspansi global dan memanfaatkan industri otomotif Asia Tenggara, yang menjadi basis produksinya.
Perwakilan General Motors Asia Tenggara, Sean Poppitt, mengatakan bahwa informasi Kementerian Tenaga Kerja Thailand "secara luas benar" dan merujuk pertanyaan apakah ada karyawan yang akan dipekerjakan kembali di Great Wall Motor.