TEMPO.CO, Bekasi - Ban Dunlop SP Sport LM705 diklaim memiliki keunggulan dalam meredam kejut dan tingkat kebisingingan yang lebih rendah. Ban dengan teknologi baru bernama Shinobi ini tersedia dalam 32 ukuran, mulai dari lingkaran 14 sampai 18.
Rencananya ban ini baru akan sampai ke tangan konsumen pada bulan Maret 2020 setelah diluncurkan di 17 kota di Indonesia. Namun untuk harga, PT Sumi Rubber Indonesia sebagai produsen Dunlop di Tanah Air belum mengumumkan harga pastinya.
"Untuk harga kita akan setting sama dengan 704, meski performancenya jauh lebih tinggi dibandingkan produk sebelumnya 704," ujar General Manager Sales Plan dan Admin PT Sumi Rubber Indonesia, Hendra Himawan, Kamis, 20 Februari 2020.
Harga resminya, kata Hendra, akan diumumkan pada bulan Maret 2020. Bersamaan dengan kegiatan peluncuran yang rencananya akan diadakan di 17 kota di seluruh Indonesia.
Jika merujuk daftar harga Dunlop LM704, maka berkisar mulai Rp 615 ribu hingga Rp 1,2 jutaan dalam berbagai ukuran dan lingkaran.
Management Trainee PT Sumi Rubber Indonesia, Bambang Hermanu Adi menjelaskan selling point Dunlop LM705. Yakni kenyamanan dan kesenyapan. Dua konsep ini tersemat pada LM705 dengan teknologi Shinobi terbarunya.
"Kata kuncinya menyenangkan, jadi kita sudag berada di level yang tinggi dibandingkan hanya mengutamakan keselamatan," ujarnya.
Ban Dunlop SP Sport LM705 juga kompatibel dengan maoyoritas kendaraan yang hadir di Indonesia. Seperti Sedan, MPV, dan SUV. "Semua kategori kendaraan hampir tercakup," ujarnya.
Dunlop LM705 djuga disebut memiliki tiga fitur penting. Pertama, mampu meredam kejutan dan getaran yang timbul dari permukaan jalan yang tidak rata dengan menghadirkan side wall yang lebih fleksibel.
Kedua, mampu meredam suara dan kebisingan yang dihasilkan oleh permukaan jalan. Di mana telapaknya dibuat lebih halus sehingga mampu meredam getaran lebih merata.
Ketiga, mampu meredam suara yang timbul dari ban. Di mana Dunlop LM705 hadir denga jejak telapak yang baru. Jejak telapak yang selama ini rata, diubah menjadi jejak telapak yang melengkung.
"Jadi kalau betemu permukaan jalan, bagian tengahnya dulu yang napak, baru kemudian menyebar ke kiri dan ke kanan. Karenanya suara lebih senyap," ucapnya.
