TEMPO.CO, Jakarta - Renault Triber mulai dipasarkan di dealer mulai Maret 2020. Mobil buatan India ini kompetitif di rentang harga Rp133 juta hingga Rp168,9 juta yang akan berbenturan dengan mobil LCGC dan city car merek Jepang.
Direktur Marketing TAM Anton Jimmy Suwandi mengatakan tidak terlalu khawatir dengan kehadiran Renault Triber yang bisa menggerus pasar Toyota Calya. "Kami berharap Calya tetap bisa mempertahankan posisinya, apalagi Calya juga baru saja mengalami minor change di semester dua tahun lalu," ucap Anton saat dihubungi Bisnis, Rabu 26 Februari 2020.
Ia pun menangapi positif kehadiran produk baru di segmen KBH2 diharapkan mampu memperketat persaingan. Dengan demikian, volume pasar dapat meningkat. "Tentu dengan adanya produk baru, harapannya bisa menambah volume market di Indonesia, sehingga industri otomotif semakin bergairah," ujarnya.
Direktur Inovasi Bisnis, Penjualan, dan Pemasaran HPM Yusak Billy, mengatakan bahwa perilisan Triber dipastikan membuat persaingan semakin menarik. Meski demikian, Billy meyakini bahwa Brio masih dapat bersaing dan diterima publik. Menurutnya, pertimbangan konsumen untuk membeli kendaraan tidak hanya dipengaruhi oleh kehadiran produk baru, tetapi juga dikarenakan engagement antara konsumen dengan merek kendaraan.
"Konsumen sekarang memilih kendaraan bukan hanya melihat kebaruan dan harga saja. Namun, juga melihat dari performa, konsumsi bahan bakar, pelayanan purnajual sampai ke harga jual kembali," tuturnya.
Di segmen mobil murah, Brio Satya muncul sebagai produk terlaris di segmen KBH2 dengan catatan penjualan mencapai 54.861 unit, diikuti Daihatsu Sigra yang membukukan penjualan sebanyak 52.283 unit.
Sementara itu, Agya dan Calya secara wholesales 2019 masing-masing 25.082 unit dan 54.549 unit. Pada 2018, penjualan kedua model tersebut masing-masing mencapai 29.106 unit dan 63.970 unit. Dengan demikian, penjualannya menurun 13,83 persen dan 14,73 persen.
BISNIS