TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona telah menyebabkan penutupan pabrik perakitan otomotif dan produsen suku cadang di Cina. Dampaknya, pasokan suku cadang yang selama ini tergantung dari Cina menjadi tersendat, menyebabkan pabrik Nissan di Kyushu (Jepang) dan Hyundai serta Renault di Korea Selatan ditutup.
Terbaru, produsen otomotif asal India seperti dilansir Reuters, Minggu, 1 Maret 2020, Mahindra dan Tata Motors mengumumkan bahwa persediaan suku cadang mereka hanya cukup untuk produksi selama dua minggu ke depan.
Di Indonesia, produsen otomotif seperti Toyota dan Honda serta DFSK mengklaim produksi belum terganggu oleh virus corona. Pada Januari 2020, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat total produksi kendaraan penumpang dan komersial di Indonesia mencapai 112.655 unit. Angka ini terdiri dari 86.596 unit untuk kendaraan penumpang dan 26.059 unit kendaraan komersial.
Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, mengklaim virus corona belum mengganggu produksi di pabrik. “Tapi kami terus memantau perkembangannya, terutama di tingkat supplier Tier 1 dan Tier 2,” kata Bob saat dihubungi Tempo, Senin pagi, 2 Maret 2020.
Menurut Bob, beberapa supplier yang selama ini memasok komponen ke pabrik Toyota di Indonesia menggunakan bahan baku dari Cina. Sementara itu, sejak awal Februari 2020 banyak pabrik otomotif, termasuk pabrik komponen dan yang terkait lainnya, ditutup karena wabah mematikan virus corona. Pabrik-pabrik yang ditutup itu dilaporkan belum seluruhnya beroperasi hingga saat ini.
Baca Juga:
“Kami akan cari sourcing alternatif untuk jangka pendek, jangka panjang jika ekonomis ya lokalisasi,” ujar dia.
Produksi mobil Honda di pabrik Karawang hingga saat ini juga diklaim belum terganggu oleh virus corona. Business and Innovation, Sales and Marketing, PT Honda Prospect Motors, Yusak Billy, menyampaikan perusahaan akan terus memantau perkembangan virus corona dan dampaknya terhadap kelancaran pasokan suku cadang ke pabrik. “Hour by hour kami pantau terus informasinya, terutama terkait kelangsungan pasokan suku cadang ke pabrik,” ujar dia kepada Tempo, Senin, 2 Maret 2020.
Menurut Billy, komponen yang digunakan pada mobil Honda di Indonesia secara langsung maupun tidak langsung terdapat part atau material yang didatangkan dari Cina. “Untuk kelancaran supply chain ke depan tentunya banyak langkah strategy yang bisa dilakukan sebagai risk management action,” kata dia. Billy juga mengklaim virus corona belum berdampak pada ekspor.
Produsen mobil DFSK, PT Sokonindo Automobile, juga mengklaim pasokan suku cadang untuk perakitan mobil mereka di pabrik Cikande, Serang, Banten, belum terganggu virus corona. “Sampai saat ini masih normal. Ekspor juga berjalan seperti biasa,” kata Arviane D. Bahar, PR & Digital Manager DFSK.
Pabrik DFSK di Cikande saat ini memproduksi mobil jenis SUV yakni DFSK Glory 580 dan Glory 560 serta pikap DFSK Super Cab.