TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil di Cina, baik lokal maupun Asing, bersatu memerangi virus corona. Produsen otomotif ini memberikan kontribusi keuangan yang besar untuk membantu memerangi wabah virus corona baru yang telah menewaskan lebih dari 2.800 orang di negara ini.
Pada akhir Februari, lebih dari 70 produsen mobil, pemasok mobil dan asosiasi telah menyumbangkan lebih dari 900 juta yuan (setara Rp 1,8 triliun) serta pasokan, termasuk masker wajah dan bahkan ambulans.
Grup mobil Jerman, Volkswagen AG, dengan perusahaan patungan Cina FAW-Volkswagen dan SAIC Volkswagen, telah menyumbangkan 120 juta yuan (setara Rp 245,7 miliar).
"Kami harus memainkan peran untuk mencegah bencana medis karena telah berubah menjadi gangguan sosial ekonomi," kata CEO Volkswagen Group Cina, Stephan Wollenstein, seperti dilansir China Daily, Senin, 2 Maret 2020.
"Hanya dengan melakukan itu, kita dapat meminimalisasi kerusakan pada fondasi Tiongkok untuk pengembangan ekonominya yang makmur."
Grup Volkswagen mengirimkan 4,23 juta kendaraan di Cina tahun lalu, yang merupakan 38,5 persen dari penjualan globalnya.
BMW dan perusahaan patungannya BMW Brilliance telah menyumbangkan 35 juta yuan (setara Rp 71,67 miliar) sejak mewabahnya epidemi untuk mendukung upaya pencegahan virus corona.
"Kami memiliki kepercayaan penuh pada pemerintah Cina bahwa mereka mampu mengelola krisis dan mengalahkan epidemi," kata Jochen Goller, presiden dan CEO BMW Cina.
"Selain itu kami tetap percaya diri dalam prospek bisnis jangka menengah dan panjang dari pasar global No. 1 kami."
BMW membuka kembali kantornya di seluruh Cina pada 17 Februari 2020, dan pabrik BMW Brilliance di Shenyang, provinsi Liaoning, secara bertahap juga telah memulai kembali produksi.
Mercedes-Benz dan dealernya telah menyumbangkan 300 juta yuan (setara Rp 614,3 miliar) untuk meningkatkan pencegahan epidemi di rumah sakit yang ditunjuk di Wuhan dan kota-kota lain di provinsi Hubei.
Hubertus Troska, anggota dewan perusahaan induk Daimler AG yang bertanggung jawab untuk wilayah Cina, mengatakan perusahaan akan semakin mengintensifkan tanggung jawab sosialnya dan berdiri dengan semua segmen masyarakat untuk mengatasi tantangan.
"Saya sangat percaya bahwa dengan komitmen dan kekuatan Cina, seluruh masyarakat serta industri mobil Cina akan memenangkan pertempuran melawan tantangan saat ini," katanya.
Perusahaan mobil Cina juga memberikan kontribusi yang besar. Zhejiang Geely Holding Group telah menyiapkan dana khusus 200 juta yuan (setara Rp 409 miliar) untuk membantu mencegah dan mengendalikan epidemi.
Mereka telah menyumbangkan 158 MPV-nya, bernilai lebih dari 20 juta yuan, ke sekitar 10 kota di seluruh negeri.
Pembuat kendaraan listrik Evergrande telah menyumbangkan 200 juta yuan (setara Rp 409 miliar) dan 5.000 ton sayuran ke Wuhan.
Pada 10 Februari 2020, perusahaan menyumbangkan 100 juta yuan (Rp 204 miliar) lagi ke Akademi Ilmu Kedokteran Tiongkok untuk penelitian antivirus dan untuk mendirikan dana penelitian obat-obatan.
Perusahaan mobil milik negara, Dongfeng Motor Corporation, perusahaan patungan dan merek-mereknya telah menyumbangkan uang dan persediaan senilai lebih dari 82 juta yuan (setara Rp 167,9 miliar).
FAW, dengan perusahaan patungan dan merek Hongqi, menyumbangkan total 81 juta yuan (setara Rp 165,8 miliar).
Selain sumbangan, beberapa perusahaan, termasuk GAC, BYD, SAIC-GM-Wuling dan Changan, memproduksi masker medis di pabrik mereka untuk pencegahan dan pengendalian epidemi.
SAIC-GM-Wuling menargetkan mampu menyelesaikan 15 jalur produksi pada akhir Februari, yang dapat menghasilkan 1,7 juta masker setiap hari.
Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Otomotif Cina, Shi Jianhua, mengatakan bahwa industri otomotif adalah industri yang sangat maju dengan tingkat otomatisasi dan manufaktur yang tinggi.
Dia mengatakan bertanggung jawab secara sosial untuk membangun jalur produksi masker medis yang dibutuhkan seluruh negeri untuk memerangi virus corona baru.