TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Namanya sudah hobi, tantangan seberat apapun pasti akan coba untuk diatasi. Nah, sama seperti Pak de Bei Budiono ini, yang hobinya mengoleksi mobil antik.
Selain menjaga penampilan koleksinya apik, Pak de Bei juga harus menjaga originalitas koleksinya. Nah, originalitas inilah yang sebetulnya menjadi tantangan bagi seorang kolektor seperti Pak de Bei.
Beberapa koleksi mobil klasik milik Pak de Bei Budiono, Selasa 10 Maret 2020. Tempo/Muhammad Kurnianto
"Onderdil sebagian saya simpan stok lama, dan sekarang nyari yang nos di dunia maya atau internet juga banyak, sekarang juga sudah ada komunitas tinggal tanya- tanya aja. Tapi yang penting onderdilnya new old stock atau disebut nos," kata pria yang akrab di sapa Pak de ini, Rabu 11 Maret 2020.
Walaupun onderdil dari mobil klasik miliknya sudah mulai jarang, kata Pak de, tetapi onderdil-onderdil tersebut masih tetap ada walaupun harga sudah mulai selangit atau mahal.
"Kalau saya pribadi tetap cari onderdil untuk mobil antik saya yang new old stock, walaupun carinya harus bluskuan ke daerah, datang ke pameran mobil klasik atau titip teman," ujar dia.
Pak de Bei Budiono memiliki puluhan mobil antik di antaranya Daihatsu s38p tahun 1978, Toyota Hardtop 1981 gold, Toyota Corona RT 100 tahun 1976 dan 1974, serta Toyota Corolla ke-20 tahun 1974.
Selain itu, Pak de juga memiliki mobil Citroen FAF, Citroen Dyane6, Citroen Mehari, Citroen FAF double cab, Jeep Willys 1952, VW kodok 1303 thn 1973, dan Peugeot 505 1984.
Bagaimana perawatannya? Nah, ini yang juga penting untuk dicermeti kolektor mobil antik. Merawat mobil antik menurut Pak de Bei ini sebenarnya mudah, sama seperti merawat mobil pada umumnya namun harus secara rutin.
"Perawatan hanya rutin ganti oil, cek oli, cek air radiator dan cek rem dari mobil- mobil itu, saya ngumpulin mobil saat setelah saya pensiun pada tahun 2000an," ujar dia.