TEMPO.CO, Jakarta - Shell Indonesia memperluas pabrik pelumas atau Lubricant Oil Blending Plant berkelas dunia yang berlokasi di Marunda, Bekasi untuk menggandakan kapasitas produksinya. Perluasan pabrik menjadi 9 hektar ini nantinya akan mampu memproduksi 300 juta liter produk pelumas per tahun. Ekspansi ini memungkinkan Shell untuk memenuhi permintaan pasar pelumas dalam negeri.
Dalam sambutannya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang diwakili oleh Muhammad Khayam, Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil pada acara peletakan batu pertama mengungkapkan, Industri pengolahan nonmigas tumbuh sebesar 4,34 persen pada 2019. Daya tarik Indonesia sebagai pusat investasi industri tercermin dari kenaikan indeks kemudahan berusaha Indonesia (Ease of Doing Business) yang mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. "Dengan peningkatan ini dan stimulus lain dari pemerintah dan juga transformasi industry 4.0, diharapkan industri pelumas nasional dapat meningkatkan kapasitas serta utilitas industrinya," katanya, Kamis 12 Maret 2020.
Ia menambahkan, berdasarkan data di tahun 2019, produksi pelumas dalam negeri baru mencapai 908,36 juta liter per tahun. "Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi komitmen Shell dalam mengembangkan industri pelumas dalam negeri melalui ekspansi pabrik pelumasnya di Marunda serta berhasil memperoleh Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) untuk seluruh varian produk pelumas otomotif.”
Carlos Maurer, Executive Vice President, Shell Global Commercial mengatakan investasi ini menunjukkan kepercayaan terhadap Indonesia, sejalan dengan strategi Shell untuk berinvestasi di pasar-pasar yang menunjukkan peningkatan permintaan terhadap pelumas. Shell LOBP Marunda telah menjadi pabrik pelumas terbesar yang dioperasikan oleh perusahaan internasional di Indonesia. Penggandaan kapasitas produksi di pabrik ini membantu Shell mengembangkan bisnis dan basis konsumen kami di Indonesia, pasar pelumas terbesar di Asia Tenggara.
"Dengan kemampuan produksi pelumas berkelas dunia dan jaringan rantai pasokan yang terintegrasi dari Shell, kami mampu menjawab peningkatan permintaan pasar di Indonesia terhadap pelumas premium dengan lebih baik lagi, khususnya di bidang otomotif, industri, dan marine,” ujarnya.
Dian Andyasuri, President Director and Country Chair, Shell Indonesia, mengatakan Shell bertekad untuk terus menjunjung teguh spirit ‘Shell untuk Indonesia’ dengan menjadi mitra strategis bagi Pemerintah Indonesia di industri pelumas. Melalui investasi membangun fasilitas otomatis berkelas dunia, dengan relevansi lokal yang kuat dan operasional pabrik yang ramah lingkungan, "Shell berharap turut memberikan sumbangsih untuk mengantarkan Indonesia mewujudkan ambisinya sebagai salah satu perekonomian terbesar di dunia.”
Shell menjadi perusahaan internasional pertama yang meraih sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk pelumas otomotif. Tiga produk pelumas industri dari Shell, Argina (pelumas untuk mesin diesel berkecepatan medium), Rimula (pelumas untuk mesin diesel heavy duty) dan Tellus (pelumas untuk peralatan hidrolik) telah meraih sertifikasi dari Kementerian Perindustrian.
Indonesia merupakan satu dari sepuluh pasar pelumas terbesar di dunia dan diprediksi menjadi kontributor permintaan pasar terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020.1 Pertumbuhan ini berasal dari meningkatnya kebutuhan pelumas dari industri-industri kunci, termasuk otomotif dan transportasi, manufaktur, pertambangan, konstruksi, pertanian, dan pembangkit energi. Selain itu, rencana pemerintah Indonesia untuk melangkah menuju industri 4.0 membuka lebih banyak peluang untuk adopsi lebih banyak mesin canggih yang memerlukan pelumas berkualitas tinggi.