TEMPO.CO, Jakarta - Ferrari akan menghentikan produksi di fasilitas produksi Maranello dan Modena hingga 27 Maret karena dampak yang semakin besar dari Coronavirus. Keputusan ini mengikuti Lamborghini yang berencana untuk ditutup hingga 25 Maret. Ferrari berencana untuk melanjutkan produksi dalam dua minggu jika kondisi kembali normal.
Ferrari menjelaskan bahwa mereka mulai mengalami dampak Coronavirus pada rantai pasokannya karena barang-barang dari seluruh dunia menjadi semakin sulit untuk diperoleh. Jeda dalam produksi ini akan memungkinkan pemasok untuk mengejar kebutuhan Ferrari sambil menjaga karyawan tetap aman dari virus.
Keputusan untuk menghentikan produksi di pabrik Ferrari tentu bukan keputusan yang mudah. Dalam lingkungan produksi volume rendah untuk barang-barang rekayasa tinggi, setiap detik diperhitungkan, dan hilangnya waktu dua minggu akan sulit untuk pulih. Dengan penelitian dan permintaan pengembangan Ferrari ditambah dengan daftar tunggu pelanggan di seluruh dunia, hanya situasi yang sangat serius yang dapat menyebabkan perusahaan tutup untuk waktu yang lama.
Ferrari juga berada di tengah-tengah penundaan musim F1 2020 dengan pembatalan Grand Prix Australia di menit terakhir yang dijadwalkan untuk akhir pekan ini. Selama penundaan, semua tim akan terus mengembangkan mobil mereka, yang berarti Ferrari tidak mampu memperlambat pengembangan untuk tetap kompetitif.
Selama penutupan, Ferrari akan terus membayar semua pekerjanya dan berencana untuk memulai kembali dengan baik akhir bulan ini. Hanya waktu yang akan menentukan apakah situasi siap untuk bekerja untuk dilanjutkan dalam dua minggu atau penundaan akan diperpanjang.
MOTOR1