TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki putaran ke-6 gelaran Semi Final Yamaha Customaxi di The Park Mall, Solo Baru, Jawa Tengah, pada Sabtu 14 Maret 2020, puluhan modifikator asal Solo Raya berhasil menggali potensi tampilan motor-motor Maxi Yamaha melalui berbagai sentuhan teknik modifikasi yang bersifat kompleks maupun ringan.
Puluhan motor hasil seleksi, baik di kelas Masterclass maupun Daily Use terbukti sukses memukau dewan juri serta para pengunjung. Hal ini berkat hasil karya modifikasi multi genre yang mampu meningkatkan nilai tambah pada tampilan motor-motor Maxi Yamaha yang diperlombakan.
“Kemeriahan Customaxi kini telah merambah hingga ke wilayah Jawa Tengah dan berhasil menjadi pusat perhatian bagi para modifikator setempat untuk saling pamer hasil karya modifikasi. Membuktikan kreativitas serta keterampilan mereka melalui beragam teknik modifikasi yang mampu memberikan nilai tambah pada motor Maxi Yamaha dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan berkendara dan juga street-legal,” terang Yordan Satriadi selaku Deputy GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Mfg dalam keterangan tertulisnya, Rabu 18 Maret 2020.
Pada kesempatan tersebut, keempat nama finalis yang berasal dari kelas Masterclass juga turut diumumkan. Keempatnya adalah Nico Harahap yang berasal dari Workshop Kupu2 Malam Green Custom berhasil menjadi pemenang di kategori Xmax. Kemudian diikuti Agus Hadi Purwanto dari Palentis 715 di kategori Nmax. Sementara itu untuk kategori Aerox 155, Ronald Gunawan dari Team Dashdess berhasil melangkah menuju babak Grand Final bersama dengan Wahyu Prasetyo Utomo yang membawa bendera L’Rocks Sao Workshop di kategori Lexi.
Menurut Nico Harahap, modifikasi yang diterapkan pada motor Xmaxnya lebih berkonsep Techno. Namun, meskipun ini motor modifikasi tapi rubahannya saya buat tetap enak untuk dipakai harian. "Saya juga tambahkan beberapa teknologi di bagian windshield dan footstepnya dengan dibuatkan sistem motorik, sementara standarnya pakai sistem hidrolik. Dan saya rasa inilah yang mejadi daya tarik tersendiri bagi motor saya,” ujarnya.
Adapun Agus Hadi Purwanto pemenang di kelas Masterclass NMAX memilih mengusung konsep Street Racing pada Matrix nama motor NMAX yang dilombakan dengan memberikan sentuhan livery legendaris speed block yang ikonik pada body part. "Hampir seluruh bagian motor juga saya rombak, terutama pada bagian kaki-kaki dan cockpit motor dengan menggunakan beragam produk aftermarket yang memberikan kesan racing look lebih menonjol,” ujarnya.
Ronald Gunawan pemenang di kelas Masterclass Aerox mengambil aliran Street Racing dengan mengadopsi warna biru yang dominan dan dipadukan dengan carbon kevlar pada beberapa bagian part body. Karena Aerox modelnya gemuk jadi saya ubah seramping mungkin biar terlihat lebih seksi juga. "Dan bagian yang cukup menarik di motor saya ada pada bagian kaki-kaki dimana swingarmnya merupakan hasil kustom sehingga bermodel monoshock dan menggunakan suspensi aftermarket.”
Tidak hanya para finalis, diumumkan pula para pemenang di kelas spesial untuk motor modifikasi terbaik seperti Touring Look, Best Airbrush, Best Decal, serta Racing Look.
Hal menarik lain yang tersaji pada gelaran Semi Final Customaxi Jawa Tengah adalah dengan diadakannya aktivitas sharing session terkait tips seputar modifikasi yang dibawakan oleh Hacka Pinstriping yang merupakan workshop kondang penyedia jasa pinstripe bagi motor-motor custom ataupun modifikasi. Dikesempatan tersebut, Dhani Hacka yang merupakan owner dari Hacka Pinstriping menjelaskan teknik rapido yang merupakan teknik mengambar dengan kesulitan tingkat tinggi dan sering digunakan dalam proses pinstriping serta airbrush.
Keseruan ajang Semi Final Customaxi x Yamaha Heritage Built selanjutnya akan merambah ke Kota Pahlawan, Surabaya.