TEMPO.CO, Jakarta - Pasar kendaraan Low Cost Green Car (LCGC) tetap menarik meski Datsun Go Panca dan Datsun Go+ Panca tak lagi diproduksi di Indonesia. Segmen LCGC kini hanya diisi oleh Honda Brio Satya, Toyota Agya, Daihatsu Ayla Suzuki Karimun Wagon R, untuk model 5 penumpang. Untuk LCGC 7 penumpang, diisi produk kembar, Toyota Calya dan Daihatsu Sigra.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Honda Brio Satya menguasai penjualan (wholesales) di segmen LCGC dengan angka 54.659 unit. Toyota Calya menempel ketat sebagai LCGC terlaris kedua dengan angka penjualan 54.549 unit. Berikutnya berturut-turut Daihatsu Sigra (52.283 unit), Toyota Agya (25.082 unit), Daihatsu Ayla (22.108 unit), Suzuki Karimun Wagon R (4.148 unit), Datsun Go Panca (3.013 unit), dan Datsun Go+ Panca (1.612 unit).
Artinya, dengan tidak diproduksinya lagi Datsun Go Panca dan Datsun Go+ Panca pada tahun ini, akan ada 4.625 unit penjualan Datsun yang bisa diperebutkan kompetitor. Kalaupun masih ada produk Datsun yang dijual di showroom, besar kemungkinan merupakan produk stock yang produksinya telah direncanakan sebelumnya.
Nah, Toyota dan Daihatsu punya senjata baru untuk mengejar penjualan Honda Brio Satya. Yakni Agya dan Ayla facelift yang diluncurkan secara virtual pada Kamis, 19 Maret 2020. Peluncuran model facelift ini dibayangi dengan mewabahnya virus corona. PT Toyota Astra Motor atau TAM meluncurkan New Agya di tengah meluasnya wabah virus corona. Namun mereka tidak mengubah target awal untuk Toyota Agya sebesar 2.200 unit per bulan pada 2020.
"Memang COVID-19 ini kejadian luar biasa, kami juga terus memantau. Kami berharap, itu tidak terlalu berdampak besar terhadap ekonomi dan penjualan kami," ujar Direktur Marketing TAM, Anton Jimmi Suwandy, Kamis, 19 Maret 2020.
Meski khawatir, Anton menyatakan bahwa persiapan Toyota Agya sudah direncanakan jauh hari. Sehingga, menurutnya TAM masih percaya diri mematok target penjualan awal sebesar 2.200 unit per bulan atau sekitar 26 ribu unit pada 2020.
"Kami berharap mudah-mudahan kondisi pasar bisa menerima New Agya sehingga pencapaian kami sesuai target," ujarnya.
Sementara itu, PT Honda Prospect Motor (HPM) sepertinya cukup nyaman bermain di segmen LCGC. Business Innovation and Marketing & Sales Director HPM, Yusak Billy, dalam berbagai kesempatan berjanji akan selalu ada refreshment atau penyegaran di setiap model yang dipasarkan di Indonesia, termasuk Honda Brio Satya dan Brio RS yang menjadi kontributor penjualan.
HPM mengklaim pada Honda Brio menjadi model terlaris di Indonesia sepanjang Februari 2020 dengan total penjualan 6.085 unit.
All New Honda Brio Satya. 19 Oktober 2018. TEMPO/Wawan Priyanto
Billy mengatakan bahwa penjualan Honda Brio menjadi pendorong positif kinerja Honda di tengah-tengah kondisi pasar yang masih belum stabil di awal tahun ini.
“Saat ini kami juga melakukan monitoring dari hari ke hari untuk menanggapi kondisi terkini terkait kondisi pasar, untuk memastikan permintaan konsumen terhadap produk-produk Honda, termasuk untuk Honda Brio tetap terpenuhi,” kata Billy dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 16 Maret 2020.
Billy menjelaskan bahwa angka penjualan Honda Brio tersebut sebagian besar disumbangkan dari Honda Brio Satya dengan total 4.701 unit, meningkat dari penjualan bulan Januari yang tercatat sebanyak 4.347 unit. Sementara itu, varian Honda Brio RS menyumbangkan penjualan sebesar 1.384 unit pada bulan Februari, juga meningkat dibanding penjualan Januari yang tercatat sebesar 1.298 unit.
Secara total, Honda Brio telah meraih penjualan 11.730 unit sepanjang dua bulan pertama tahun 2020. Jumlah tersebut meningkat sebesar 13 persen dibandingkan penjualan Honda Brio pada periode yang sama pada tahun 2019.