TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Virus Corona berakibat penjualan kendaraan mengalami kelesuan. Menurut data yang diolah dari Police Registration (Polreg) per 16 Maret 2020, pasar Jabodetabek berkontribusi sebesar 32 persen terhadap penjualan mobil atau sebanyak 20.689 unit dari total penjualan nasional.
Business Innovation and Marketing and Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy, mengatakan bahwa dampak virus corona mulai terasa terhadap penjualan mobil pada Maret 2020. "Dampak dari wabah Covid-19, khususnya di Jakarta mulai terasa karena keterbatasan aktivitas di area publik," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu 22 Maret 2020.
Dia menyatakan perusahaan akan terus memonitor sejauh mana dampak virus corona bagi penjualan Honda. Di tengah tertekannya pasar mobil di Jabodetabek, Billy mengatakan penjualan Honda pada periode Januari-Februari justru ditopang oleh penjualan di luar Pulau Jawa, yang tumbuh sekitar 16 persen dibandingkan periode pada tahun lalu.
Adapun pada rentang periode tersebut, lanjutnya, penjualan di Jabodetabek merosot sebesar 24 persen, sementara penjualan di luar Pulau Jawa berkontribusi sebanyak 34 persen dari total penjualan Honda di Indonesia.
"Kami berharap kondisi di luar Jawa masih terus akan lebih kondusif untuk dapat menjadi pendorong industri dan ekonomi di Indonesia," kata Billy.
Sementara dari sisi produksi, Billy memastikan pasokan bahan baku masih norma. Kendati demikian, dia terus memonitor perkembangan, sehingga dapat bertindak sesuai keadaan terkini agar kebutuhan pasar domestik dan ekspor terpenuhi.
Di sisi lain, dia juga menyatakan bahwa Honda terus memperkuat komunikasi dengan pelanggan melalui media massa dan media digital, serta menjalin kontak dengan konsumen loyal Honda di tengah situasi saat ini.
BISNIS
