TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar Rupiah terus mengalami pelemahan. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah menyentuh posisi Rp16.608 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate hingga Senin 23 Maret 2020. Agen pemegang merek Honda dan Toyota memiliki strategi untuk menghadapi kondisi tersebut.
Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan bahwa pihaknya selalu melakukan aktivitas peningkatan kandungan lokal.
“Untuk menghindari besarnya impact fluktuasi mata uang asing terhadap komponen, Disini kami selalu melakukan aktivitas memperbanyak kandungan lokal. Sekarang Brio kami sudah memiliki 89 persen kandungan lokal dan masih akan terus ditingkatkan,” kata Billy kepada Bisnis.
Menurut dia penambahan kandungan lokal ini juga bertujuan untuk menjaga daya saing produk Indonesia.
Dia juga mengatakan bahwa pihaknya terus memonitor perkembangan pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar AS. Untuk meredamnya pihaknya juga bersiasat dengan melakukan efisiensi dan tetap mempertahankan produktivitas tinggi.
“Secara umum strategi kami adalah seperti telah disampaikan, yaitu efisiensi dari proses bisnis dan pertahankan produktifitas yang tinggi. Salah satu bentuknya adalah dgn terus mengontrol produksi dan stok level yang sehat sesuai dengan kondisi aktual,” ujarnya.
Adapun PT Toyota Motor Manufacturing Motor Indonesia (TMMIN) masih enggan merespon soal dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah. Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azzam berharap pelemahan ini tidak mencerminkan kondisi ekonomi yang sesungguhnya.
Dia juga memastikan pihaknya bakal terus meningkatkan komponen lokal dalam produksi kendaraan roda empat Toyota di Indonesia.
“Mudah-mudahan efek psikologis saja tidak mencerminkan kondisi ekonomi sesungguhnya. Yang penting kita lihat kedepan new equilibrium-nya di mana,” kata Bob.
BISNIS